KOMPAS.com - Ada beberapa alasan mengapa negara di Eropa memiliki angka kelahiran yang rendah.
Ini termasuk karena tingginya biaya hidup dan pertimbangan karir warga negara di negara-negara Benua Biru.
Seperti kita tahu bahwa di negara berkembang seperti Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Baca juga: Angka Kelahiran China Turun Tajam, Populasi Makin Menua
Hal tersebut diikuti juga dengan angka kematian yang tinggi.
Dilansir dari laman Badan Pusat Statistik Indonesia, pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahunnya berada di angka 1-2 persen.
Sementara, beberapa negara di Eropa seperti Jerman, Spanyol, dan Italia tingkat pertumbuhan penduduk sangat rendah. Mengapa bisa demikian?
Eropa sempat mengalami lonjakan penduduk pada masa setelah PD II.
Di mana hampir setiap pasangan memiliki lebih dari 3 orang anak.
Tapi di masa sekarang, sebagian wanita memilih untuk berhenti punya anak setelah anak kedua atau tidak memiliki anak sama sekali.
Mengutip dari laman Statista (Hasil Survey PBB), sampai saat ini di tahun 2022 angka kelahiran di Eropa adalah 1,46 kelahiran per wanita.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.