Mereka telah menolak menyanyikan lagu kebangsaan di pertandingan pertama mereka, tetapi akhirya kembali bernyanyi di dua pertandingan berikutnya.
Baca juga: Pejabat Iran Akhirnya Mengaku Ratusan Orang Tewas dalam Kerusuhan Pasca-kematian Mahsa Amini
CHRI menerbitkan video dari pemakaman Samak pada Rabu (30/11/2022) di mana para pelayat terdengar meneriakkan "Matilah diktator."
Seruan yang ditujukan untuk pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei itu adalah salah satu slogan utama protes yang berkobar setelah kematian Amini dalam tahanan pada 16 September.
The Iranian people are out in the streets in Marivan celebrating the Islamic Republic’s loss to Team USA and chanting for freedom. So humiliating for #Iran’s regime.#MahsaAmini pic.twitter.com/sbxatIArFY
— Jason Brodsky (@JasonMBrodsky) November 29, 2022
IHR mengatakan bahwa pihak berwenang menolak untuk menyerahkan jenazah pria itu kepada keluarga.
Sementara BBC Persia mengatakan pemakaman di Bandar Anzali berlangsung tanpa pengumuman sebelumnya, dan mendpat penjagaan keamanan ketat dalam upaya untuk menghindari insiden besar.
Pasukan keamanan Iran telah menewaskan sedikitnya 448 orang dalam tindakan keras terhadap protes dalam lebih dari dua bulan, termasuk 60 anak di bawah usia 18 tahun dan 29 wanita, menurut IHR.
Seorang jenderal Iran mengatakan pada Senin (28/11/2022) bahwa lebih dari 300 orang tewas dalam kerusuhan itu.
Baca juga: Piala Dunia: Iran Bebaskan 709 Tahanan Usai Menang Dramatis Lawan Wales
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.