Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2022, 06:49 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi “mewarnai” perang Rusia-Ukraina hari ke-279 pada Selasa (29/11/2022).

Ini termasuk Ukraina mengeluarkan desakan kepada sekutu untuk dapat mempercepat pengiriman bantuan senjata jelang musim dingin.

Sementara itu, Rusia mengecam deskripsi Paus Fransiskus tentang orang-orang Chechen dan Buryat dan menyebutnya sebagai penyimpangan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-278 Serangan Rusia ke Ukraina: Dukungan ke Serbia di Piala Dunia | Permintaan Olena Zelenska

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-279 yang dapat Anda simak:

Ukraina desak sekutu percepat dukungan untuk perang musim dingin

Ukraina pada Selasa, mendesak anggota NATO untuk mempercepat pengiriman senjata dan membantu memulihkan jaringan listriknya yang hancur.

Rusia telah melepaskan gelombang serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina yang membuat jutaan orang jatuh ke dalam kegelapan.

Dilansir dari Kantor berita AFP, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyerukan pasokan senjata, terutama sistem pertahanan udara canggih untuk bisa datang lebih cepat.

Dia berkata demikian saat bergabung dalam pertemuan dua hari para menteri luar negeri NATO di ibu kota Rumania, Bukares.

“Ketika kami memiliki trafo dan generator, kami dapat memulihkan sistem kami, jaringan energi kami, dan menyediakan kondisi kehidupan yang layak bagi masyarakat,” kata Kuleba.

“Ketika kami memiliki sistem pertahanan udara, kami akan dapat melindungi infrastruktur ini dari serangan rudal Rusia berikutnya,” tambahnya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-277 Serangan Rusia ke Ukraina: Dnipropetrovsk Digempur 5 Serangan Moskwa, Salju Turun di Kyiv

Rusia kirim pupuk gelombang pertama ke Malawi

Pengiriman pertama pupuk Rusia dilaporkan telah meninggalkan Belanda pada Selasa untuk menuju Malawi.

Pengiriman pupuk sempat tertahan berhari-hari karena menunggu kepastian tidak terkena sanksi Barat.

Pejabat bea cukai Belanda dan PBB mengatakan sekitar 20.000 ton Nitrogen Phosphorus Potassium (NPK) termuat di kapal MV Greenwich dari pelabuhan Terneuzen, Belanda selatan pada Selasa sore.

Kapal tersebut disewa oleh badan ketahanan pangan PBB, Program Pangan Dunia (WFP).

"Kapal itu memiliki 20.000 ton pupuk di atas kapal yang ditujukan ke Malawi," kata petugas bea cukai Belanda Pieter ten Broeke.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com