TEHERAN, KOMPAS.com – Sejumlah warga di Iran justru menyalakan kembang api dan menggelar perayaan setelah tim nasional mereka kalah dari musuh bebuyutan Amerika Serikat (AS) di Piala Dunia 2022 pada Selasa (29/11/2022).
Diberitakan Kantor berita AFP, ekspresi warga Iran dalam kondisi bersuka ria tersebut terekam dalam sejumlah video yang beredar di media sosial.
Warga Iran yang justru merayakan kekalahan timnas mereka kemungkinan adalah bagian dari kelompok yang mendukung protes anti-pemerintah.
Baca juga: Pejabat Iran Akhirnya Mengaku Ratusan Orang Tewas dalam Kerusuhan Pasca-kematian Mahsa Amini
Republik Islam Iran telah mengerahkan pasukan keamanan negara untuk melawan apa yang disebutnya sebagai "kerusuhan" setelah kematian Mahsa Amini pada 16 September.
Mahsa Amini tewas setelah tiga hari dia ditangkap karena diduga melanggar aturan berpakaian perempuan Iran, yakni tak memakai jilbab secara sempurna.
Kampung halamannya di Saqez, serta kota-kota lain di provinsi barat Kurdistan, telah menjadi pusat protes terhadap aturan pemerintah itu.
"Warga Saqez sudah mulai merayakan dan menggunakan kembang api setelah gol pertama Amerika melawan tim sepak bola Iran," kata situs web Iran Wire di Twitter.
Pengelola situs web yang berbasis di London itu membagikan video yang menunjukkan kembang api dengan terdengar suara sorak-sorai banyak orang.
AFP tidak dapat segera memverifikasi isi video.
Baca juga: Piala Dunia: Iran Bebaskan 709 Tahanan Usai Menang Dramatis Lawan Wales
Sementara itu, video lain yang diunggah aktivis Kurdi Kaveh Ghoreishi menunjukkan sebuah lingkungan pada malam hari di kota Sanandaj dengan suara sorak sorai dan klakson meraung setelah timnas Amerika Serikat mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan melawan timnas Iran.
Kelompok hak asasi manusia Hengaw yang berbasis di Norwegia mengatakan pengendara Iran merayakan kemenangan AS dengan membunyikan klakson mereka di Mahabad.
Dikatakan kembang api juga menerangi langit di Marivan, kota lain di provinsi Kurdistan di mana pasukan keamanan melakukan penumpasan mematikan terhadap protes anti-pemerintah.
Baca juga: Piala Dunia: Pelatih AS Minta Maaf Usai US Soccer Hapus Lambang Bendera Iran
Kelompok hak asasi manusia Hengaw menyebut, kembang api dan sorakan juga terdengar di Paveh dan Sarpol-e Zahab, di provinsi Kermanshah.
Tim nasional Iran sendiri telah menghadapi pukulan ganda dari pemerintah dan tekanan publik setelah protes pecah, dengan beberapa orang Iran melakukan dukungan untuk tim lawan.