Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpam Bank Bawa Kabur Uang Hampir Rp 3 Miliar yang Sedang Diantar ke Kantor Cabang

Kompas.com - 18/11/2022, 20:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MANOUBA, KOMPAS.com - Seorang satpam di Tunisia menjadi tersangka pencurian uang 180.000 euro (Rp 2,9 miliar) yang sedang diantar ke kantor cabang.

Satpam tersebut dilaporkan memiliki catatan kriminal panjang, tetapi masih dipekerjakan.

Kronologi pencurian bermula saat pegawai bank ditugaskan mengantar uang tunai campuran dollar AS dan euro ke cabang lain banknya, kata juru bicara pengadilan di Manouba, wilayah Tunis lokasi perampokan terjadi.

Baca juga: Satpam Kedutaan Inggris Mengaku Memberikan Informasi Rahasia kepada Rusia di Berlin

Bankir tersebut ditemani seorang pengemudi dan satpam, lalu tiba-tiba ditelepon tukang ledeng rumahnya.

Pegawai itu meminta mereka memutar ke rumahnya. Bankir tersebut lalu keluar dari kendaraan dan meninggalkan tas berisi uang.

Namun, saat kembali ke arah mobil dia mendapati si satpam sudah menyuap pengemudi dan kabur membawa uang tunai, terang Sondos Nouioui, juru bicara pengadilan Manouba, kepada media Tunisia.

Baca juga:

Kantor berita AFP pada Kamis (10/11/2022) melaporkan, pengemudi dan bankir itu kini ditahan.

Nouioui mengatakan, tersangka telah bekerja empat bulan untuk sebuah perusahaan keamanan swasta. Ia penjahat terkenal dan menjadi buron setidaknya 10 kali.

Keberadaannya belum diketahui.

Baca juga: Satpam Perempuan Ini Bersolek bak Model, Ada Kisah Pilu di Baliknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com