Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kazakhstan Bersiap Ukir Sejarah Demokrasi Baru, 6 Capres Bersaing untuk Jabatan Sekali Seumur Hidup

Kompas.com - 18/11/2022, 16:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kazakhstan bersiap menyelenggarakan Pemilihan Presiden (Pilpres) akhir minggu ini, dengan 6 kandidat memperebutkan posisi satu kali masa jabatan tujuh tahun tanpa hak pemilihan kembali, sesuai amandemen konstitusi yang disahkan Juni lalu.

Sebanyak 12 juta pemilih akan memberikan suaranya secara langsung pada Minggu (20/11/2022), sebanyak 10.101 tempat pemungutan suara disiapkan di dalam negeri dan 68 lainnya di luar negeri termasuk Indonesia.

“Ada 6 kandidat akan bersaing dalam pemilihan ini dengan pandangan politik dan platform yang berbeda,” ujar Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Daniyar Sarekenov pada Jumat (18/11/2022) di Jakarta.

Baca juga: Kazakhstan Panggil Dubes Rusia Gelar Pembicaraan Serius, Ini Sebabnya

Proses demokrasi tersebut akan menjadi Pilpres ketujuh yang diselenggarakan di Kazakhstan sejak kemerdekaannya pada 1991, dan sekaligus menjadi tonggak sejarah proses demokrasi di negara bekas Soviet ini.

Pemilihan ini akan memberi warga Kazakhstan kesempatan untuk merefleksikan masa 3 tahun pemerintahan presiden Kassym-Jomart Tokayev, dan dukungan mereka atas visi pemerintahan yang adil dan inklusif kedepannya.

Lain dari sistem demokrasi di Indonesia, 6 calon presiden (capres) dalam Pilpres Kazakhstan 2022 tidak hanya berasal dari partai politik, tapi juga dari perwakilan asosiasi dari berbagai segmen masyarakat di Kazakhstan.

“Pemerintah bertekad bahwa pemilihan ini akan terbuka, transparan dan adil. Presiden Tokayev Kassym-Jomart dalam berbagai kesempatan telah memastikan pemilihan akan berlangsung sesuai ketetapan hukum, dengan melibatkan observer domestik dan internasional,” tambah dia.

Baca juga: Ada Mobilisasi Militer, Banyak Warga Rusia Lari ke Kazakhstan

Pemilihan pada Minggu (20/11/2022), juga mengukir sejarah baru untuk negara kaya minyak dan gas ini, dengan adanya dua orang calon presiden (capres) perempuan yakni Qaraqat Abden (48 tahun) dan Saltanat Tursynbekova (56 tahun).

Representasi perempuan tersebut menjadi capaian penting dalam perkembangan demokrasi di Negara Asia Tengah, setelah bertahun-tahun Kazakhstan berupaya memastikan kesetaraan gender tidak hanya di sektor ekonomi tapi juga politik.

“Dengan perubahan geopolitik yang signifikan saat ini, Pilpres ini tidak hanya penting untuk orang-orang Kazakhstan tapi juga untuk komunitas internasional,” ujar Sarekenov, menyinggung krisis internasional yang telah menimbulkan ketidakstabilan global.

Sebab menurutnya, Kazakhstan yang stabil dan makmur juga menjadi kepentingan komunitas internasional, mengingat negara Asia Tengah ini memfasilitasi kolaborasi perdagangan dan diplomasi global yang luas.

“Untuk itu berharap kerjasama dan dukungan berkelanjutan dari mitra internasional kami.”

Baca juga: Ada Mobilisasi Militer, Banyak Warga Rusia Lari ke Kazakhstan

Berikut profil singkat 6 Capres dalam Pilpres Kazakhstan pada Minggu (20/11/2022):

1. Qaraqat Abden

Qaraqat Abden lahir di wilayah Tselinograd pada 7 Mei 1974, menjadikannya kandidat termuda dalam Pilpres Kazakhstan 2022.

Wanita ini lulus dari Kazakh State Academy of Management, spesialis ekonomi perdagangan. Dinominasikan sebagai calon Presiden Republik Kazakhstan oleh Asosiasi Publik Republik "Aliansi Nasional Pekerja Sosial Profesional".

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com