Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kazakhstan Umumkan Rencana Reformasi Konstitusi Batasi Kekuasaan Presiden

Kompas.com - 16/03/2022, 20:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

NURSULTAN, KOMPAS.com - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengusulkan reformasi konstitusi untuk membatasi kekuasaan Presiden, mendorong peralihan dari pemerintahan "super presidensial" ke republik presidensial dengan parlemen yang kuat.

Berbicara di depan parlemen negara Asia Tengah itu pada Rabu (16/3/2022), Tokayev mengusulkan untuk membatalkan beberapa perubahan hukum yang pada saat itu membantu Nazarbayev memperkuat cengkeramannya pada kekuasaan.

Baca juga: Kronologi Kerusuhan Kazakhstan Versi Pemerintah: Penyebab Demo hingga Penetapan Hari Berkabung

Dia menyerukan, khususnya, untuk mengubah sistem pemilihan parlementer dan membangun kembali mahkamah konstitusi.

Tokayev juga mengatakan dia ingin menciptakan kembali tiga provinsi yang digabungkan dengan daerah lain pada 1990-an.

Dia juga akan menjauhkan partai yang berkuasa dari pemerintah, dan mengurangi jumlah wakil parlemen yang ditunjuk langsung atau tidak langsung oleh presiden.

Reformasi lain yang diusulkan yaitu mempermudah pendaftaran partai politik baru, dengan mengurangi jumlah orang yang diperlukan untuk mendirikan satu partai menjadi 5.000 dari 20.000.

Baca juga: Presiden Kazakhstan Janji Perbaiki Kota yang Rusak akibat Kerusuhan

Kerusuhan di Kazakhstan

Tokayev sebelumnya terpilih sebagai presiden pada 2019.

Dia didukung oleh pendahulunya Nursultan Nazarbayev, yang mengundurkan diri setelah menjalankan negara kaya minyak itu selama 30 tahun, tetapi tetap mempertahankan kekuasaan hingga saat ini menurut laporan Al Jazeera.

Nazarbayev menyerahkan sisa kekuasaannya, sebagai kepala dewan keamanan dan pemimpin partai yang berkuasa, setelah kerusuhan yang diwarnai kekerasan pada awal Januari.

Sejak kerusuhan diKazakhstan awal tahun lalu, kerabatnya juga kehilangan sejumlah posisi berpengaruh di pemerintahan dan perusahaan negara.

Pekan lalu, pihak berwenang menangkap salah satu keponakan Nazarbayev sehubungan dengan penyelidikan penggelapan.

Minggu ini, seorang pengusaha yang memiliki hubungan dengan keluarga Nazarbayev juga ditangkap, menurut laporan media lokal.

Baca juga: Kazakhstan Umumkan Kondisi Darurat, 8 Aparat Tewas, Presiden Minta Bantuan Aliansi Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com