Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hari-hari Paranoid Warga Kherson dan Zaporizhzhia di Bawah Penguasaan Rusia

Kompas.com - 09/11/2022, 18:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KYIV, KOMPAS.com - Sepasang suami istri mengubur ponsel mereka di taman agar tidak disita oleh penjajah Rusia.

Sementara yang lain memberikan mobil mereka atau membayar suap agar tentara Rusia membiarkan mereka melarikan diri ke tanah yang dikuasai Ukraina.

Ini adalah situasi terkini warga Ukraina, yang tanahnya sedang diokupansi Rusia. Dilansir dari Channel News Asia, banyak warga yang kehilangan bisnis dan rumah mereka.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-257 Serangan Rusia ke Ukraina: Listrik Kherson Mati, Kyiv Hadapi Pemadaman Total

Rusia sudah jadi penguasa baru Kherson dan wilayah tetangganya Zaporizhzhia di selatan Ukraina yang dilanda perang.

Mereka yang berhasil melarikan diri menceritakan kisah paranoia yang hampir total dan penaklukan terhadap keinginan tentara dan orang-orang yang ditunjuk Kremlin.

Rusia telah memberlakukan darurat militer dan membatasi komunikasi di empat wilayah Ukraina yang dinyatakan sebagai miliknya pada bulan September.

Tidak ada yang berada di bawah kendali penuh Kremlin dan semuanya mengalami pertempuran sengit di bulan ketiga serangan Ukraina kembali ke tanah-tanah yang direbut.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-255 Serangan Rusia ke Ukraina: Pasukan Ukraina Siap Pertempuran Berdarah Rebut Kherson

Kurangnya akses media independen ke wilayah yang dikuasai Rusia membuat cerita-cerita ini hampir mustahil untuk diverifikasi secara independen.

Namun pola yang mereka lukis tidak mudah sesuai dengan versi yang digambarkan media Kremlin untuk audiens domestik mereka.

"Itu sangat menakutkan," kata mantan insinyur pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia Anton Ovcharov.

Pembangkit yang dimiliki Rusia dan terbesar di Eropa itu berada di dekat lokasi penembakan terus-menerus dan hanya memiliki daya yang cukup untuk menjaga enam reaktor tertutupnya agar tidak meleleh.

"Seluruh kota kami penuh dengan orang asing dengan senjata," kata penduduk asli Energodar berusia 44 tahun itu.

Baca juga: Rusia Perluas Zona Evakuasi di Wilayah Kherson, Ada Apa?

Lyudmyla dan Oleksandr Shevchuk mengatakan pasukan Rusia di desa Kachkarivka wilayah Kherson mereka akan menerobos masuk ke rumah-rumah penduduk dan menyita ponsel.

Suami dan istri berusia 56 tahun itu menambahkan bahwa Rusia mungkin takut bahwa penduduk setempat akan menyerahkan posisi mereka kepada pasukan Ukraina di dekat garis depan.

"Mereka akan berjalan dari rumah ke rumah dengan senjata mereka. Kemudian mereka akan membuang semua telepon ke dalam ember dan pergi," kata Lyudmyla.

"Kami akan mengubur ponsel kami. Semua orang akan melakukan itu. Yang tidak mengubur ponsel mereka tepat waktu, semuanya kehilangan ponsel mereka," tambahnya.

Ibu dua anak Iryna Mykhaylena mengatakan tentara pernah menghentikan dia dan putrinya di tengah jalan di kota Berdyansk, wilayah Zaporizhzhia.

Baca juga: Ukraina Sebut Zelensky Akan Ambil Bagian dalam KTT G20

"Mereka mengobrak-abrik tasnya, mencari teleponnya. Pada hari yang sama, teman saya yang berusia 12 tahun berjalan sendirian di jalan dan juga dihentikan. Mereka juga menggeledah tasnya," kata makelar berusia 43 tahun itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com