Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan China ke Pasifik Menurun Saat Negara-negara Lain Memberikan Lebih

Kompas.com - 01/11/2022, 22:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Editor

"Ini terjadi di dua sisi, kebutuhan dan pasokan ," katanya.

Menurutnya, dari sisi pasokan, perekonomian China mulai menurun sehingga dorongan semakin lemah bagi pemerintah China untuk memberikan utang atau membantu negara-negara lain di dunia.

Dari segi kebutuhan, kata dia, mungkin negara-negara Pasifik mulai sadar dengan kualitas dana bantuan China dan beberapa proyek infrastruktur yang dipertanyakan.

"Jadi ini berpengaruh terhadap minat negara-negara Pasifik dengan berbagai proyek tersebut."

Ia menambahkan utang dari China bagi proyek infrastruktur lebih mahal dan beberapa negara lain juga menawarkan pembiayaan pembangunan infrastruktur bagi negara-negara Pasifik.

"Di tahun 2020, peta pembiayaan infrastruktur berubah, lebih banyak pemain yang terlibat termasuk Australia," katanya.

Baca juga: China Bangun Terowongan Kereta Api Cepat Bawah Laut Terpanjang di Dunia

"Jadi saya kira pada dasarnya membuat China lebih susah bersaing."

Namun China masih memberikan bantuan sebesar 50 juta dollar Australia juga untuk proyek di Kepulauan Solomon dan Kiribati, dua negara di kawasan Pasifik yang mengakui China ketimbang Taiwan.

Alexander mengatakan walau bantuan pembangunan penting selama pandemi Covid-19, beberapa negara Pasifik saat ini dalam situasi utang yang tinggi sekali, sehingga para donor harus memastikan utang itu tidak semakin bertambah.

"Karena situasi fiskal dan uang di Pasifik yang memburuk, penting sekali mitra pembangunan bertindak dengan hati-hati di Pasifik," katanya.

"Bantuan anggaran adalah alat yang bagus bagi mitra pembangunan untuk membantu kawasan Pasifik, terlebih kita mulai melihat pemulihan ekonomi di sana. Jadi dana yang sudah diinvestasikan akan memberi penghasilan lebih banyak lagi."

"Namun tindakan yang hati-hati masih harus dilakukan bagi mereka yang ingin memberikan bantuan."

Baca juga: Pekerja Pabrik Terbesar Apple di China Lompat Pagar Logam demi Kabur dari Lockdown Covid yang Ketat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com