Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geng Kriminal Terancam Kuasai Negara, Haiti Desak Bantuan Keamanan Asing Dipercepat

Kompas.com - 31/10/2022, 20:28 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Duta Besar Haiti untuk Washington mengimbau masyarakat internasional untuk mempercepat pembicaraan tentang pelibatan intervensi bersenjata, memperingatkan bahwa geng-geng kriminal dalam bahaya mengambil alih negara itu.

Bocchit Edmond mengajukan permohonannya ketika upaya untuk menyetujui resolusi PBB, yang mendukung penggunaan kekuatan semacam itu, tampaknya telah terhenti.

Ada pun AS dan Kanada telah mengadakan pembicaraan mendesak mencari cara untuk memecahkan kebuntuan.

Baca juga: Jimmy Cherizier, Pemimpin Geng Terbesar Haiti, Dikenakan Sanksi oleh PBB

“Penting untuk melihat bagaimana kita bisa bergerak cepat dan memastikan geng-geng bersenjata itu menghentikan aksinya. Karena jika kita tidak segera melakukannya, hanya masalah waktu bagi mereka untuk mengambil alih seluruh negeri,” Edmond kepada Guardian dilansir pada Minggu.

“Itu akan menjadi masalah semua tetangga terdekat kami jika hal seperti itu dibiarkan terjadi.”

Geng-geng bersenjata berat telah memblokir terminal bahan bakar utama Haiti, membuat sebagian besar negara terhenti dan memicu runtuhnya layanan dasar, di tengah wabah kolera dan kelaparan yang meluas.

PBB mengatakan 96.000 warga Haiti terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk menghindari kekerasan.

Dewan keamanan PBB menyetujui resolusi awal bulan ini untuk memberikan sanksi kepada para pemimpin geng.

Tetapi tidak ada konsensus untuk memberikan lampu hijau kepada pasukan non-PBB, untuk direkrut dari negara-negara yang bersedia membantu polisi Haiti mematahkan cengkeraman geng bersenjata.

Baca juga: AS dan Kanada Kirim Kendaraan Lapis Baja ke Haiti untuk Melawan Geng Kriminal

AS mengatakan tetap berharap dewan pada akhirnya akan mengeluarkan resolusi yang memberikan restu PBB kepada sebuah pasukan.

Menteri luar negeri AS Antony Blinken telah mengunjungi Ottawa untuk berbicara dengan mitranya Kanada dan perdana menteri negara itu, Justin Trudeau.

Kanada mengirim tim pencari fakta ke Haiti untuk menilai kebutuhan kemanusiaan dan keamanan.

Akan tetapi komitmen Trudeau dipertanyakan, setelah dia pada Jumat (28/10/2022) mengatakan: "Sebelum kami membangun misi apa pun, kami perlu melihat rencana tindakan yang jelas."

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan bahwa upaya diplomatik yang intensif di PBB dan di luar akan terus berlanjut.

“Resolusi yang sedang dibahas perlu dibatasi, dirancang dengan hati-hati. Kami telah menjelaskan bahwa itu akan menjadi misi non-PBB yang dipimpin oleh negara mitra, dengan pengalaman yang mendalam dan diperlukan agar upaya semacam itu menjadi efektif,” kata Price pada Jumat (28/10/2022).

Baca juga: Krisis Haiti: Protes Anti Pemerintah Memanas, Bentrokan dan Penjarahan Merebak di Kota-kota

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com