Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Coldplay Mainkan Lagu Protes Iran yang “Terlarang” dalam Konser di Buenos Aires...

Kompas.com - 31/10/2022, 16:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Coldplay menyuarakan dukungan mereka untuk orang-orang di Iran yang mengambil bagian dalam protes dengan memainkan lagu protes Iran, yang terlarang dari negara itu, dalam konser di Argentina.

Band asal Inggris ini menampilkan 'Baraye', yang telah menjadi lagu kebangsaan gerakan protes Iran, di konser Coldplay di Buenos Aires yang tiketnya terjual habis

Bernyanyi dengan iringan dari Coldplay adalah aktris Iran yang mengasingkan diri, Golshifteh Farahani.

Seniman berusia 39 tahun itu tidak diizinkan kembali ke Iran sejak tampil dalam sebuah film Amerika pada 2009.

Baca juga: Ribuan Orang Hadiri Peringatan 40 Hari Mahsa Amini, Bentrok Pecah dengan Aparat Iran

Protes telah berlangsung selama lebih dari sebulan setelah kematian Mahsa Amini, seorang wanita berusia 22 tahun yang dilaporkan meninggal dalam tahanan polisi moral Iran usai ditangkap karena tidak mengenakan jilbab dengan benar pada 16 September.

Amini awalnya ditangkap di Teheran karena dugaan pelanggaran aturan berpakaian ketat Iran untuk wanita berdasarkan hukum syariah.

“Kami ingin melakukan sesuatu untuk menunjukkan bahwa kami mendukung semua wanita dan semua orang yang berjuang untuk kebebasan di Iran.” kata vokalis Chris Martin kepada 72.000 penonton konser sebagaimana dilansir Daily Mail pada Minggu (30/10/2022).

Konser tersebut disiarkan langsung ke 80 negara yang berbeda termasuk Indonesia dan disaksikan di lebih dari 3.400 bioskop.

Fakta bahwa jangkauan “penonton” konser sangat banyak dan luas menjadi salah satu alasan band ini memutuskan untuk membuat pernyataan dukungannya soal kebebasan di Iran.

Daily Mail melaporkan setidaknya 253 pemrotes telah tewas di seluruh Iran, termasuk 34 anak-anak dan 19 wanita, sejak protes nasional berlangsung dimulai pada 16 September hingga kini.

Baca juga: Hossein Salami Peringatkan Demonstran Iran: Hari Ini adalah Hari Terakhir Kerusuhan

Chris Martin mengatakan dia dan band berpikir “apa yang bisa kita lakukan” untuk menunjukkan dukungan kepada para pemrotes dan wanita di Iran yang berjuang untuk kebebasan mereka.

Martin berkata “Kami memutuskan bahwa ada lagu yang sangat indah dan terkenal sekarang di Iran oleh seorang pria manis bernama Shervin Hajipour, dia memiliki lagu berjudul ‘Baraye’ dan kami bertanya kepada teman kami Gol apakah dia mau datang dan menyanyikan ini bersama kami.”

Chris Martin menjelaskan “Sekarang, lagu ini dalam bahasa Farsi jadi saya tidak bisa menyanyikannya, tapi kita akan menyanyikannya bersama dan kita mengirimkan ini dengan cinta dari Buenos Aires.”

Coldplay memainkan instrumen lagu protes Iran terlarang “Baraye”, yang awalnya dinyanyikan penyanyi Iran Shervin Hajipour, dan kini telah menjadi nyanyian para pengunjuk rasa di Negara Timur Tengah itu.

Baca juga: Sikap Pemerintah Indonesia di Tengah Maraknya Unjuk Rasa di Iran Pasca Tewasnya Mahsa Amini...

Lagu tersebut diunggah oleh Hajipour pada 27 September, dan dilihat 40 juta kali dalam 48 jam sebelum ia ditangkap oleh pemerintah Iran pada 29 September.

Chris Martin merujuk pada pembatasan kebebasan berekspresi yang dihadapi Gen Z di Iran. saat berbicara di depan massa di Argentina.

“Mungkin Anda melihat di berita sekarang bahwa ada begitu banyak tempat di mana orang tidak dapat berkumpul seperti ini dan bebas menjadi diri mereka sendiri,” ujar Chris membuka segmen dalam konser.

“Apakah itu untuk mendengarkan apa yang ingin mereka dengarkan, memakai apa yang ingin mereka kenakan, memikirkan apa yang ingin mereka pikirkan, untuk mencintai siapa yang ingin mereka cintai dan khususnya saat ini sangat jelas (terjadi) di Iran.”

Shervin Hajipour menulis dan mengarang “Baraye” yang terinspirasi dari kicauan warga Iran biasa, yang berbagi kesedihan dan rasa sakit mereka, yang disebabkan oleh tindakan negara Iran, setelah kematian Mahsa Amini dalam tahanan.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-247 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Klaim Tembak 300 Drone Kamikaze Iran, Barat Sebut Tuduhan Konspirasi Rusia Buang-buang Waktu

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com