Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hanif Sofyan
Wiraswasta

Pegiat literasi di walkingbook.org

Black Itaewon Hallowen, Cardiac Arrest, dan Rasa Kehilangan

Kompas.com - 31/10/2022, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pemicu tragedi Itaewon yang menyebabkan ratusan orang berjatuhan adalah akibat cardiac arrest alias henti jantung akibat desakan yang padat dan terinjak-injak, sebagaimana penjelasan Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Yongsan-gu, Choi Seong-bum. Setidaknya 82 orang korban terluka.

Pertolongan pertama yang diberikan kepada korban yang tergeletak di jalan berupa tindakan CPR (cardiopulmonary resuscitation). Dua WNI yang kebetulan berada dalam situasi kekacauan itu juga menjadi korban dan sedang dalam perawatan intensif.

Saksi mata menyebutkan tak hanya kepadatan, tapi juga terjadinya bentrok di tengah kerumunan massa yang menjadi pemicu insiden di Itaewon.

Tak sekadar kericuhan biasa, disebutkan juga banyak yang melihat peserta malam pesta menggunakan narkoba. Saksi juga melihat banyak barang bukti narkoba yang diamankan polisi.

Hingga kini, pihak berwenang mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti tragedi Itaewon. Karena hingga laporan terakhir, pihak berwenang menerima 44 laporan langsung dan 311 panggilan dengan total 355 laporan orang hilang saat ini.

Pembelajaran dari Tragedi

Pengelolaan even atau perayaan dan pengendalian keramaian dan kesadaran tentang keselamatan menjadi salah satu yang dikritisi banyak pengamat atas insiden tragedi Itaewon, seperti dikemukakan Shin Dong-min .

"Ini adalah bencana buatan manusia yang dipicu oleh kurangnya kesadaran tentang keselamatan," kata seorang profesor di Universitas Transportasi Nasional Korea, Shin Dong-min, kepada TV nasional Korea Selatan, YTN News, seperti dikutip AFP.

Tragedi ini juga menjadi bentuk kewaspadaan bagi pihak kemanan, petugas pemadam kebakaran, pemilik area kejadian, bahkan bagi personal, jika mengalami kejadian seperti halnya tragedi di Itaewon.

Mereka harus mulai memahami secara mendasar bentuk pertolongan pertama untuk korban-korban dalam kondisi darurat, seperti penggunaan solusi PCR. Seperti bantuan pernapasan buatan untuk korban yang mengalami gangguan sesak nafas dan henti jantung.

Kita belajar banyak dari tragedi yang tak hanya membuat kita kehilangan orang-orang terdekat dalam sekejap, karena sesuatu yang tidak kita duga dan kurangnya kesadaran tentang keselamatan yang sering kita abaikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com