Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Kematian Mahsa Amini di Iran Berlanjut, Dipimpin Siswi Sekolah

Kompas.com - 06/10/2022, 18:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Demo kematian Mahsa Amini di Iran masih berlanjut, dan kini dipimpin oleh para siswi sekolah.

Para pelajar perempuan Iran maju dengan melepas jilbab mereka, melakukan demonstrasi sporadis yang menentang tindakan keras mematikan oleh pasukan keamanan.

Mahsa Amini (22) meninggal beberapa hari setelah polisi moral Iran menahannya pada September 2022, karena diduga melanggar aturan ketat berpakaian untuk wanita di negara itu.

Baca juga: Mahasiswa Iran Demo Tindakan Keras Aparat Sikapi Protes Kematian Mahsa Amini

Kemarahan berkobar di pemakamannya dan menyebar menjadi gelombang protes terbesar di Iran dalam hampir tiga tahun. Aparat keamanan lalu menindak keras demonstran, berujung tewasnya puluhan korban dan ditangkapnya ratusan orang.

Kantor berita AFP melaporkan, para mahasiswa berunjuk rasa pada akhir pekan kemudian dihadang polisi anti huru hara. Mereka dipojokkan di tempat parkir bawah tanah Universitas Teknologi Sharif yang terkenal di Teheran, lalu dibawa pergi.

Para siswi selanjutnya mengambil alih demonstrasi di seluruh negeri, meneriakkan slogan-slogan anti-rezim, dan mengolok-olok pemimpin tertinggi Iran.

"Matilah diktator," sekelompok gadis tanpa alas kaki terdengar berteriak mengacu pada pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, ketika mereka memaksa seorang pria yang dilaporkan sebagai kepala sekolah keluar dari sekolah di Karaj, barat Teheran, pada Senin (3/10/2022) di video diverifikasi oleh AFP.

Baca juga:

Sekelompok gadis lain meneriakkan "Woman, Life, Freedom!" saat mereka melewati kawasan Karaj di Gohardasht.

"Ini benar-benar pemandangan yang luar biasa. Jika protes ini akan mencapai sesuatu, itu karena para siswi," tulis Esfandyar Batmanghelidj dari situs berita dan analisis Bourse & Bazaar.

Para siswi juga terlihat meninggalkan ruang kelas lalu melakukan protes flash-mob untuk menghindari deteksi, dalam video lain yang beredar secara online.

Sekelompok gadis lainnya yang riuh berteriak "Pergilah, Basiji" (pasukan paramiliter) pada seorang pria yang berdiri di podium Kota Shiraz, dalam video yang dibagikan oleh saluran media sosial 1500tasvir.

Namun, AFP tidak dapat memverifikasi video tersebut secara independen.

Baca juga: Pengakuan Keluarga Mahsa Amini: Dia Disiksa dan Dihina Sebelum Meninggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com