Ia coba lagi, kali ini mentransfer 500 dollar Australia dan 600 dollar Australia dari rekening kartu kredit ke rekening tabungan, dan ternyata uangnya juga bisa ia tarik.
"Seperti sulap," kata Saunders.
Dan itu terjadi terus-menerus. Berapa pun uang yang ia transfer dari dua rekening yang ia punya, uangnya bisa ia ambil.
Baca juga: Tindik Hidung Pria Ini Hilang 5 Tahun Lalu, Ternyata Ditemukan di Paru-paru
Yang menarik, semua transaksi aneh ini hanya terjadi pada dini hari.
Dari sini, Saunders menyadari ada "kelemahan sistem" yang hanya terjadi pada pukul 01.00 hingga 03.00 ketika mesin ATM dalam status offline, terputus dari jaringan bank.
"Kelemahan sistem" membuat Saunders langsung menjadi jutawan. Ia pun seperti ketagihan menarik uang.
"Saya seperti manusia goa yang menemukan api," ujar Saunders.
Ia sempat menghubungi banknya dan dikatakan "tidak ada yang aneh" dengan rekeningnya.
Berbekal uang ATM, selama 4,5 bulan ia makan malam di restoran-restoran mewah dan mengadakan pesta setiap akhir pekan bersama kawan-kawannya.
Ia menyewa jet pribadi dan vila, mengundang kawan--baik lama maupun baru--untuk menikmati makanan dan minuman, semuanya dengan uang yang ia tarik dari ATM.
Ia juga melunuasi uang kuliah beberapa kawan dan mengirim salah satunya untuk menempuh studi di Perancis.
Namun, menjadi jutawan dadakan tak membuatnya tenang.
Baca juga: Iseng Beli Tiket Lotre saat Melipir Ngopi, Pria Ini Menangkan Rp 3,7 Miliar
Perasaan bersalah begitu besar, bahkan ia bermimpi digerebek polisi. Ada rasa khawatir dan perasaan bersalah yang menghantuinya.
"Jika Anda selama ini menjadi orang baik-baik dan tiba-tiba melakukan hal yang buruk, tubuh Anda menolak secara natural," kata Saunders.
Ia lalu mendatangi terapis dan menceritakan semua yang ia lakukan. Terapis menyarankannya menyerahkan diri ke pihak berwenang.