Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam Minta 400.000 Warga Mengungsi Waspadai Topan Super Noru

Kompas.com - 27/09/2022, 16:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

DANANG, KOMPAS.com – Pemerintah Vietnam memerintahkan ratusan ribu warga untuk mengungsi pada Selasa (27/9/2022), ketika Topan Super Noru tengah meluncur menuju Kota Danang.

Peramal cuaca memperkirakan badai itu akan menjadi salah satu yang terbesar yang melanda Vietnam.

Sekolah-sekolah dan kantor-kantor di beberapa provinsi di Vietnam tengah ditutup dan penduduk telah diminta bergegas mencari tempat berlindung sebelum perkiraan kedatangan topan pada Rabu (28/9/2022).

Baca juga: Topan Noru Hantam Filipina, 6 Orang Tewas

Setelah menghantam Filipina pada awal pekan ini, di mana enam orang tewas di sana, Noru diperkirakan akan mendarat sebagai topan super sebelum pukul 11.00 (0400 GMT).

Vietnam mewaspadai Topan Super Noru.

Otoritas pengendalian banjir dan badai Vietnam mengatakan kecepatan angin akan mencapai 160 kilometer per jam (100 mil per jam), menyamai Topan Xangsane.

Topan Xangsane pernah melanda Kota Danang pada 2006 dan menewaskan 76 orang.

Pihak berwenang Vietnam telah mendesak 400.000 orang untuk meninggalkan rumah mereka, termasuk di kota wisata populer Hoi An, tempat penduduk dibawa ke sekolah dasar.

"Saya ingin pergi. Rumah saya tidak terlalu kuat. Saya khawatir atapnya akan terhempas saat topan menerjang," kata Huynh Mua sambil memegangi kantong plastik berisi pakaian, selimut, dan beberapa bungkus mi instan, dikutip dari AFP.

Di Danang, kota terbesar ketiga di Vietnam, semua toko dan hotel ditutup, sementara penduduk dilarang keluar di jalan-jalan mulai Selasa malam.

Baca juga:

Menurut data dari Pusat Peringatan Topan Bersama, yang terletak di Hawaii, Topan Super Noru akan menjadi topan besar keenam yang melanda Vietnam sejak 1945.

Sebelumnya, Naru menghantam pulau Luzon Filipina pada Minggu (25/8/2022) dan Senin (26/8/2022). Di sana, topan menumbangkan pohon, mematikan listrik, dan membanjiri komunitas dataran rendah.

Lima penyelamat tewas setelah dikirim untuk membantu warga yang kebanjiran, sementara seorang pria lainnya tewas setelah tertimpa longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com