Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-215 Serangan Rusia ke Ukraina: Penderita Diabetes Dipanggil Perang | Ribuan Warga Hindari Mobilisasi Parsial

Kompas.com - 27/09/2022, 07:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KYIV, KOMPAS.com - Pada hari ke-215 perang Rusia-Ukraina, Senin (26/9/2022), terjadi kesalahan saat orang tua dan penderita diabetes dipanggil untuk perang.

Sementara itu, pusat mobilisasi parsial Rusia dilanda penembakan yang membuat satu petugas kritis, dan 3.000 warga Rusia terpantau antre panjang masuk Mongolia untuk menghindari panggilan perang.

Rangkuman perang Rusia-Ukraina pada hari ke-215 dapat Anda baca di bawah ini.

Baca juga: Terungkap Siapa Pendiri Grup Wagner, Tentara Bayaran Kejam yang Dikerahkan Rusia ke Ukraina

1. Rusia Salah Panggil Orang Tua dan Penderita Diabetes untuk Perang di Ukraina

Otoritas Rusia pada Minggu (25/9/2022) berjanji memperbaiki kesalahan dalam pemanggilan pasukan untuk perang di Ukraina.

Beberapa kesalahan terjadi ketika pelajar, orang tua, atau orang sakit dipanggil untuk bertugas, sehingga memicu amarah publik.

Ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial pada Rabu (21/9/2022), dia mengatakan bahwa hanya orang-orang dengan keterampilan relevan atau pengalaman militer yang akan dipanggil.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Referendum Ukraina: Tentara Bawa Senjata Masuk Rumah-rumah Warga Ambil Suara

2. Penembakan Terjadi di Pusat Mobilisasi Parsial Rusia, Petugas Kritis

Penembakan terjadi di pusat mobilisasi parsial militer Rusia di kota Ust-Ilimsk, Siberia, Senin (26/9/2022), yang dilakukan oleh seorang pria.

Insiden ini melukai satu petugas perekrutan, kata Igor Kobzev selaku Gubernur Irkutsk lokasi kota Ust-Ilimsk berada.

Penembakan terjadi di wilayah Siberia tenggara yang luas dan berpenduduk sedikit. Ketegangan saat ini sedang tinggi atas perintah mobilisasi parsial untuk perang di Ukraina.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Poros Baru Asia Buatan Putin Terancam Gagal

3. Hindari Mobilisasi Parsial, 3.000 Warga Rusia Antre Panjang Masuk Mongolia

Antrean panjang kendaraan terlihat di perbatasan Mongolia-Rusia pada Minggu (25/9/2022). Orang-orang melarikan diri dari panggilan mobilisasi parsial yang mengumpulkan ratusan ribu tentara cadangan untuk perang di Ukraina.

Kepala pos pemeriksaan di kota Altanbulag mengatakan kepada AFP, lebih dari 3.000 orang Rusia memasuki Mongolia melalui penyeberangan sejak Rabu (21/9/2022), mayoritas adalah laki-laki.

Antrean orang yang memegang paspor Rusia juga terlihat di luar konter imigrasi penyeberangan perbatasan, menurut reporter AFP di sana.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Cerita Mantan Tentara Rusia Kabur dari Mobilisasi Parsial: Saya Tak Mau Bunuh Saudara

4. Ribuan Warganya Kabur, Rusia Belum Berencana Tutup Perbatasan

Ribuan warga Rusia dilaporkan telah memilih meninggalkan negara mereka setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial untuk perang di Ukraina pekan lalu.

Meski demikian, Pemerintah Rusia belum berencana menutup perbatasan negara.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin (26/9/2022) menyampaikan, belum ada keputusan yang dibuat untuk menutup perbatasan maupun memberlakukan darurat militer di wilayah tertentu di Rusia.

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com