KOMPAS.com - Berita tentang terungkapnya siapa pendiri Grup Wagner, tentara bayaran Rusia yang dikerahkan ke Ukraina, memuncaki daftar artikel Populer Global hari ini.
Di bawahnya ada tanggapan pakar tentang rumor kudeta Xi Jinping, dan jalannya referendum Ukraina dengan tentara masuk ke rumah-rumah untuk mengambil suara.
Sementara itu, keluarga Mahsa Amini mengaku perempuan tersebut disiksa dan dihina sebelum meninggal.
Baca juga: Yusuf Qardhawi, Tokoh Ikhwanul Muslimin dan Arab Spring, Meninggal
Rangkuman Populer Global sepanjang Senin (26/9/2022) hingga Selasa (27/9/2022) pagi dapat Anda baca selengkapnya di bawah ini.
Siapa pendiri Grup Wagner, tentara bayaran kejam yang dikerahkan Rusia ke Ukraina akhirnya terungkap.
Dia adalah seorang pengusaha Rusia bernama Yevgeny Prigozhin.
Prigozhin merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Cerita Mantan Tentara Rusia Kabur dari Mobilisasi Parsial: Saya Tak Mau Bunuh Saudara
Jagad media sosial dihebohkan oleh rumor liar tak berdasar mengenai Presiden China Xi Jinping ada di tahanan rumah dan kudeta militer, Sabtu (24/9/2022).
Rumor tersebut mencatut nama Li Qiaoming, seorang jenderal Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).
Selain itu, muncul kabar bahwa tidak ada penerbangan di atas Daerah Otonomi Tibet pada Sabtu.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Ulama dan Pemimpin Spiritual Ikhwanul Muslimin Yusuf al-Qaradhawi Meninggal Dunia
Sejumlah warga Ukraina melaporkan pasukan bersenjata masuk dari pintu ke pintu rumah warga di wilayah yang telah diduduki oleh Rusia, untuk meminta suara referendum bergabung dengan Moskwa.
"Anda harus menjawab secara verbal, dan tentara itu akan mencatat jawabannya di kertas, lalu mengantonginya," kata seorang perempuan di Enerhodar kepada BBC.
Di Kherson selatan, para penjaga Rusia berdiri dengan kotak suara di tengah kota, dan mengumpulkan suara dari masyarakat.