KOMPAS.com - Kematian Mahsa Amini, wanita yang ditahan polisi karena jilbab, memuncaki berita yang paling banyak dibaca di kanal Global Kamis (22/9/2022).
Berita tentang mantan presiden AS Donald Trump yang disebut jaksa menipu otoritas AS juga menarik perhatian publik.
Rangkuman berita di atas dan yang lainnya bisa Anda simak dalam daftar berikut ini.
Baca juga: Jerman Siap Terima Pembelot Rusia Usai Pengumuman Mobilisasi Parsial
Demo Iran menyebar ke 15 kota di negeri itu setelah kematian Mahsa Amini, perempuan muda yang ditangkap polisi karena disebut memakai jilbab secara tidak pantas.
Media pemerintah IRNA pada Rabu (21/9/2022) melaporkan, demonstrasi memasuki malam kelima dan polisi menggunakan gas air mata serta melakukan penangkapan untuk membubarkan kerumunan yang terdiri hingga 1.000 orang.
Para pedemo memblokade jalan-jalan, melemparkan batu ke aparat keamanan, membakar kendaraan polisi serta tempat sampah, dan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah, tambahnya.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Warga Ukraina Bergembira Rayakan Pertukaran Tawanan Perang Terbesar
Jaksa Agung New York Letitia James pada Rabu (21/9/2022) mengatakan, Donald Trump dan tiga anaknya menipu otoritas untuk memperkaya diri sendiri.
Trump dan ketiga anaknya disebut berbohong kepada pemungut pajak, pemberi pinjaman, dan perusahaan asuransi selama bertahun-tahun dengan tidak menyebutkan nilai propertinya secara benar.
Letitia James menambahkan, Trump dengan bantuan anak-anaknya dan orang lain di Trump Organization memberikan pernyataan palsu tentang kekayaan bersihnya dan penilaian asetnya untuk mendapatkan serta memenuhi pinjaman, mendapatkan manfaat asuransi, juga membayar pajak yang lebih rendah.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Seruan Mobilisasi Parsial dari Putin Berujung Demonstrasi Warga
Tiket penerbangan satu arah dari Rusia terjual habis dengan cepat pada Rabu (21/9/2022), setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi parsial untuk perang di Ukraina.
Penerbangan keluar Rusia ludes disikat warga meski harganya meroket tinggi.
Dikutip dari Reuters, perintah Putin diumumkan pada pagi hari dan menimbulkan kekhawatiran beberapa pria yang usianya masuk syarat bertempur tidak diizinkan meninggalkan Rusia.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: UPDATE Demo Iran: 17 Orang Tewas, Unjuk Rasa 6 Malam Berturut-turut
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi parsial untuk mendukung perang di Ukraina
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan 300.000 tentara cadangan dari mobilisasi parsial untuk membantu pasukan di perang Ukraina yang ia klaim telah merenggut nyawa 5.397 tentara Rusia.
Ini adalah mobilisasi pertama Rusia sejak Perang Dunia II. Putin mengatakan, tenaga tambahan diperlukan untuk memenangi perang tidak hanya melawan Ukraina tetapi juga para pendukungnya dari Barat.
Baca juga: Dari Tong Tong Fair hingga Home of Komodo Dragon, Wajah Indonesia di Benua Biru...
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.