Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2022, 10:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Demo Iran menyebar ke 15 kota di negeri itu setelah kematian Mahsa Amini, perempuan muda yang ditangkap polisi karena disebut memakai jilbab secara tidak pantas.

Media pemerintah IRNA pada Rabu (21/9/2022) melaporkan, demonstrasi memasuki malam kelima dan polisi menggunakan gas air mata serta melakukan penangkapan untuk membubarkan kerumunan yang terdiri hingga 1.000 orang.

Para pedemo memblokade jalan-jalan, melemparkan batu ke aparat keamanan, membakar kendaraan polisi serta tempat sampah, dan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah, tambahnya.

Baca juga: Wanita 22 Tahun Meninggal Setelah Ditangkap Polisi Moral Iran akibat Berpakaian Kurang Pantas

Kemarahan publik berkobar sejak pihak berwenang pada Jumat (16/9/2022) mengumumkan kematian Mahsa Amini (22). Dia ditangkap polisi moral yang bertanggung jawab menegakkan aturan ketat berpakaian bagi perempuan.

Pada Selasa (13/9/2022) malam, Mahsa Amini dan keluarganya yang melakukan perjalanan dari Kurdistan untuk mengunjungi kerabat di Teheran dihentikan patroli polisi moral.

Amini mengalami koma setelah ditahan karena mengenakan jilbab dengan cara yang tidak pantas, lapor media pemerintah dikutip dari kantor berita AFP.

Mahsa Amini, seorang Kurdi berusia 22 tahun, meninggal setelah 'penangkapan dengan kekerasan' karena melanggar aturan jilbab di tengah tindakan keras Iran terhadap pakaian wanita.Twitter/ Leah Rimini Mahsa Amini, seorang Kurdi berusia 22 tahun, meninggal setelah 'penangkapan dengan kekerasan' karena melanggar aturan jilbab di tengah tindakan keras Iran terhadap pakaian wanita.
Dalam unjuk rasa tersebut, banyak wanita Iran melepas jilbab mereka sebagai protes.

Unjuk rasa semalam pecah di ibu kota Teheran dan kota-kota besar lainnya, termasuk Mashhad di timur laut, Tabriz di barat laut, Rasht di utara, Isfahan di tengah, dan Shiraz di selatan, IRNA melaporkan.

Baca juga:

Ismail Zarei Koosha, Gubernur Kurdistan--provinsi asal Amini tempat demo dimulai--pada Selasa (20/9/2022) mengatakan bahwa tiga orang tewas selama unjuk rasa di provinsi tersebut, tetapi tidak menyebutkan kapan.

Kematian Mahsa Amini dan tanggapan Iran terhadap demo ini memicu kecaman dari PBB, Amerika Serikat, Perancis, dan negara-negara lain.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani pada Selasa (20/9/2022) malam mengecam tanggapan dari luar negeri sebagai posisi intervensionis asing.

"Sangat disesalkan beberapa negara mencoba mengambil keuntungan dari insiden yang sedang diselidiki sebagai kesempatan untuk mengejar tujuan dan keinginan politik mereka melawan pemerintah dan rakyat Iran," katanya.

Baca juga: Protes Pecah di Iran atas Kematian Seorang Wanita yang Ditangkap karena Masalah Pakaian

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com