Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap Siapa Pendiri Grup Wagner, Tentara Bayaran Kejam yang Dikerahkan Rusia ke Ukraina

Kompas.com - 26/09/2022, 15:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com – Siapa pendiri Grup Wagner, tentara bayaran kejam yang dikerahkan Rusia ke Ukraina akhirnya terungkap.

Dia adalah seorang pengusaha Rusia bernama Yevgeny Prigozhin.

Prigozhin merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Grup Wagner Rusia Kerahkan 1.000 Tentara Bayaran ke Ukraina Timur

Sebagaimana dilansir dari Kantor berita AFP, Yevgeny Prigozhin mengeklaim pada Senin (26/9/2022) bahwa dia telah mendirikan Grup Wagner dan mengonfirmasi penyebarannya ke negara-negara di Amerika Latin dan Afrika.

Tujuan mendirikan Grup Wagner

Prigozhin mengatakan dalam sebuah pernyataan dari perusahaannya, bahwa dia mendirikan Grup Wagner untuk mengirim pejuang ke wilayah Donbass Ukraina pada 2014.

"Sejak saat itu, pada 1 Mei 2014, sekelompok patriot lahir, yang kemudian mendapatkan nama BTG Wagner," kata Prigozhin.

Prigozhin sebelumnya sempat membantah memiliki hubungan dengan Grup Wagner.

"Saya sendiri membersihkan senjata lama, menemukan rompi anti peluru dan menemukan spesialis yang dapat membantu saya dalam hal ini," jelas dia.

"Orang-orang ini, pahlawan yang membela rakyat Suriah, orang-orang lain dari negara-negara Arab, orang Afrika yang miskin, dan Amerika Latin telah menjadi pilar tanah air kami," ungkap Prigozhin.

Baca juga:

Prigozhin kini berusia 61 tahun. Dia sendiri telah terkena sanksi Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Selama bertahun-tahun, kelompok Wagner telah dicurigai memainkan peran dalam mewujudkan ambisi luar negeri Moskwa dengan Kremlin menyangkal hubungan apa pun.

Kehadiran Grup Wagner telah menjadi sorotan pada 2018.

Saat itu surat kabar independen Novaya Gazeta melaporkan temuan beberapa pria berbahasa Rusia dalam video membunuh dan memutilasi seorang tahanan di Suriah yang ditengarahi sebagai pejuang Grup Wagner.

Baca juga: Penembakan Terjadi di Pusat Mobilisasi Parsial Rusia, Petugas Kritis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com