KYIV, KOMPAS.com - Ukraina mengatakan telah menyerang pangkalan yang digunakan oleh kelompok paramiliter Rusia Wagner, serta sebuah jembatan di dekat kota Melitopol yang diduduki.
Serhiy Haidai, gubernur wilayah Luhansk di Ukraina timur, mengatakan pangkalan itu "dihancurkan oleh serangan presisi" setelah keberadaannya diketahui "terima kasih kepada seorang jurnalis Rusia".
Dilansir dari Guardian pada Senin (15/8/2022), situs berita Ukraina Ukrainska Pravda melaporkan bahwa seorang koresponden militer Kremlin mengunjungi markas tentara bayaran pada 8 Agustus, dan mengunggah foto di Telegram yang menunjukkan alamat sekitarnya.
Baca juga: Warga Taipei ke China: Tak Akan Mudah Rebut Taiwan, Lihat Rusia di Ukraina
Baca juga: Grup Wagner Rusia Kerahkan 1.000 Tentara Bayaran ke Ukraina Timur
Baca juga: Profil Grup Wagner, Tentara Bayaran Kejam yang Dikerahkan Rusia ke Ukraina
Badan intelijen barat mengaitkan kelompok paramiliter tersebut dengan oligarki Rusia Yevgeny Prigozhin, yang merupakan rekan dekat Vladimir Putin.
Prigozhin dilaporkan berada di pangkalan beberapa hari sebelum serangan Ukraina.
Kehadiran paramiliter grup Wagner telah didokumentasikan di Libya, Mali dan Suriah, di antara banyak negara lain – khususnya di Afrika.
Pihak berwenang Ukraina juga mengatakan para penyabotase meledakkan sebuah jembatan kereta api di barat daya kota Melitopol, yang dikendalikan oleh pasukan Rusia.
Wali Kota Melitopol Ivan Fyodorov mengatakan di Telegram bahwa dengan serangan itu berarti "tidak akan ada kereta militer sama sekali dari Krimea".
Semenanjung Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014, merupakan pangkalan penting untuk memasok pasukan Rusia yang dikerahkan di Ukraina selatan.
Ukraina mengatakan sedang melancarkan serangan balasan di selatan negara itu, merebut kembali lusinan desa dan mengancam akan mendorong pasukan Rusia ke tepi lain Sungai Dnieper.
Sementara itu di Odesa di Laut Hitam, tiga orang tewas saat berenang karena ledakan "alat peledak tanpa kendali otomatis," menurut Sergiy Brachuk, juru bicara pemerintah setempat.
Para pejabat telah memperingatkan pengunjung pantai untuk tidak memasuki laut karena keberadaan ranjau yang belum meledak.
Sebelumnya pada Senin (15/8/2022), penembakan Rusia di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai enam lainnya, kata seorang pejabat senior polisi, Sergiy Bolvinov, di Facebook.
Baca juga: Putin Diyakini Sadar Bikin Kesalahan Rusia Serang Ukraina, tapi Tak Akan Mengakuinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.