Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko di PLTN Zaporizhzhia Ukraina Meningkat Setiap Hari akibat Diserang Rusia

Kompas.com - 15/08/2022, 14:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ENERHODAR, KOMPAS.com - Risiko di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia Ukraina meningkat setiap hari karena serangan Rusia, kata Wali Kota Enerhodar, Dmytro Orlov, lokasi PLTN itu berada.

PLTN terbesar di Eropa itu diduduki oleh tentara Rusia pada hari-hari awal invasi dan tetap berada di garis depan sejak itu.

Pekan ini PLTN Zaporizhzhia mendapat kecaman berulang kali, dan Rusia serta Ukraina saling menyalahkan atas eskalasi berbahaya tersebut.

Baca juga: Pasukan Rusia yang Menembak dari atau ke PLTN Zaporizhzhia Jadi Target Khusus Ukraina

Wali Kota Enerhodar mengatakan, risikonya meningkat setiap hari karena pasukan Rusia menembaki infrastruktur yang menjamin keamanan operasional stasiun.

"Apa yang terjadi di sana adalah terorisme nuklir," kata Dmytro Orlov kepada AFP melalui telepon dari Zaporizhzhia yang masih berada di bawah kendali Ukraina.

"Itu bisa berakhir tak terduga kapan saja," lanjutnya pada Minggu (14/8/2022).

Kyiv menuduh Moskwa menempatkan pasukan dan senjata di PLTN Zaporizhzhia, melancarkan serangan, dan menggunakannya sebagai perisai dari serangan balasan.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada Sabtu (13/8/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia melakukan pemerasan nuklir dan menggunakan PLTN Zaporizhzhia untuk mengintimidasi orang-orang dengan cara yang sangat sinis.

Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat mengenai situasi itu pada Kamis (11/8/2022), dan memperingatkan tentang krisis di Zaporizhzhia.

Baca juga:

"Para penyerbu terus meneror penduduk sipil dan pembangkit listrik tenaga nuklir," ujar Orlov. "Aturan keselamatan kebakaran berulang kali dilanggar. Situasi memanas, dan eskalasi berlanjut."

Dia menambahkan, "Penembakan mortir PLTN dilakukan setiap siang dan malam dari desa-desa yang diduduki".

"Situasinya berbahaya, dan yang paling mengkhawatirkan adalah tidak ada proses de-eskalasi," ungkapnya.

Orlov juga mengatakan bahwa selama 24 jam terakhir, Enerhodar--yang dia tinggalkan pada akhir April--mulai ditembaki untuk kali pertama, dan terjadi peningkatan drastis pada jumlah calon pengungsi.

Dia memperingatkan bahwa dalam waktu dekat mungkin tidak ada cukup personel untuk menjaga PLTN Zaporizhzhia.

Ukraina adalah lokasi kecelakaan nuklir terburuk di dunia pada 1986 ketika reaktor di PLTN Chernobyl meledak dan memuntahkan radiasi ke atmosfer.

Baca juga: 5 Fakta PLTN Zaporizhzhia

Berita video "Rusia Akan Hubungkan PLTN Zaporizhzhia Ukraina ke Jaringan Listrik Crimea" dapat disimak di bawah ini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com