Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Tuding Rusia Rencanakan Kemerdekaan di Kherson dan Zaporizhzhia

Kompas.com - 22/04/2022, 10:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia berencana "memalsukan" referendum kemerdekaan di sebagian wilayah selatan Kherson dan Zaporizhzhia yang diduduki.

Dalam pesan video pada Kamis (21/4/2022) malam, Zelensky mendesak penduduk daerah yang diduduki untuk tidak memberikan informasi pribadi apa pun, seperti nomor paspor mereka, kepada pasukan Rusia.

"Ini bukan untuk membantu Anda... Ini bertujuan untuk memalsukan apa yang disebut referendum di tanah Anda, jika perintah datang dari Moskwa untuk menggelar pertunjukan semacam itu," kata pemimpin Ukraina itu.

Baca juga: Media Rusia: Sri Mulyani Berkata Semua Pemimpin Negara G20, Termasuk Putin Diundang ke KTT Indonesia

"Ini kenyataannya. Hati-hati," tambah Zelensky, dikutip dari AFP.

Kyiv pada awal Maret menuduh Moskwa merencanakan referendum di Kherson mirip dengan jajak pendapat Crimea 2014, di mana sejumlah besar penduduk memilih untuk bergabung dengan federasi Rusia.

Pemungutan suara itu, yang dilakukan setelah Rusia mengambil alih wilayah itu, dikecam sebagai ilegal oleh pemerintah Ukraina dan Barat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.AP PHOTO via DW INDONESIA Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Wilayah timur pro-Rusia Donetsk dan Luhansk juga mendeklarasikan kemerdekaan setelah referendum yang dikecam sebagai tidak sah oleh komunitas internasional.

"Setiap 'Republik Rakyat Kherson' tidak akan terbang," Zelensky memperingatkan.

"Jika seseorang menginginkan aneksasi baru, itu hanya dapat menyebabkan serangan sanksi baru yang kuat terhadap Rusia," ujar dia.

Kherson adalah kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia setelah invasi 24 Februari mereka ke Ukraina.

Baca juga: 5 Negara yang Siap Berikan Sanksi ke Rusia Setelah Putin Akui Donetsk dan Luhansk

Di utara, tentara Rusia juga menguasai wilayah yang luas di sekitar kota Zaporizhzhia, yang tetap berada di tangan Ukraina.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com