MOSKWA, KOMPAS.com – Ribuan warga Rusia dilaporkan telah memilih meninggalkan negara mereka setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial untuk perang di Ukraina pekan lalu.
Meski demikian, Pemerintah Rusia belum berencana menutup perbatasan negara.
Juru bicara Kremlin Dmitry pada Senin (26/9/2022) menyampaikan belum ada keputusan yang dibuat untuk menutup perbatasan maupun memberlakukan darurat militer di wilayah tertentu di Rusia.
Baca juga: Hindari Mobilisasi Parsial, 3.000 Warga Rusia Antre Panjang Masuk Mongolia
"Saya tidak tahu apapun tentang ini. Tidak ada keputusan yang dibuat untuk saat ini," kata Peskov, saat menjawab pertanyaan media tentang apakah darurat militer akan diberlakukan di wilayah perbatasan tertentu dan apakah perbatasan akan ditutup di sana.
"Sejauh ini belum ada keputusan yang dibuat mengenai hal ini," kata Peskov tentang kemungkinan memberlakukan darurat militer di beberapa wilayah, sebagaimana dikutip dari Kantor berita Rusia, TASS.
Dia juga mengomentari terkait rumor "mobilisasi transportasi" sedang dipertimbangkan Pemerintah Rusia.
"Tidak, tidak ada hal semacam itu yang diumumkan," kata Peskov.
Terkait publikasi daftar kendaraan bermotor yang diduga akan diambil dari pemiliknya sebagai bagian dari kampanye mobilisasi, yang beredar di jejaring sosial, Peskov mengatakan rumor semacam itu harus diperlakukan dengan sangat hati-hati.
Baca juga:
"Seseorang harus sangat berhati-hati dengan semua daftar seperti itu. Musuh kita terus meluncurkan desas-desus seperti itu. Beberapa orang histeris di rumah juga melakukan itu. Seseorang harus sangat, sangat berhati-hati. Ada lebih banyak berita palsu daripada kebenaran tentang itu," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.