Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ABK China Tidak Diberi Makan dan Barangnya Dirampas, Kapalnya lalu Tenggelam di Kamboja

Kompas.com - 26/09/2022, 19:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: VOA Indonesia

PHNOM PENH, KOMPAS.com - Beberapa warga China yang selamat dari sebuah kapal yang tenggelam di dekat sebuah pulau di Kamboja, Minggu (25/9/2022) menggambarkan apa yang awalnya mereka yakini sebagai pekerjaan menangkap ikan dalam jangka pendek, yang akhirnya menjadi situasi tanpa makanan dan air minum, sementara barang-barang pribadi mereka dirampas.

Ada 41 orang yang berangkat dari bagian selatan China pada 11 September lalu ketika memulai penangkapan ikan ini.

Hingga laporan ini disampaikan, jumlah mereka yang diselamatkan tim SAR Kamboja di dekat Koh Tang, sebuah pulau Kamboja yang dekat dengan perbatasan laut Vietnam, telah bertambah menjadi 30 orang.

Baca juga: Perahu Tenggelam di Lepas Pantai Kamboja, 23 Warga China Hilang

Polisi Kamboja telah menangkap dua anak buah kapal ABK yang digambarkan sebagai pemandu.

Salah seorang yang selamat mengatakan kepada wartawan bahwa mereka dibawa ke kapal penangkap ikan kayu berukuran kecil itu dengan janji bekerja selama sepuluh hari. Namun mereka tidak memiliki makanan dan dengan cepat kehabisan air.

Kapal naas itu kemudian kemasukan air, sementara para penumpang dan ABK tidak memiliki jaket pelampung.

Seorang perwakilan provinsi Preah Sihanouk Kamboja, Kheang Phearom, menulis di Facebook-nya bahwa sembilan orang lagi berhasil diselamatkan, sementara tiga mayat ditemukan di sekitarnya. Delapan orang lainnya masih hilang.

Rekaman video dramatis menunjukkan bagaimana tim SAR Kamboja di kapal terdekat melemparkan jaket-jaket pelampung penyelamat ke arah kapal tua yang perlahan-lahan tenggelam.

Baca juga: 5 ABK Indonesia Selamat dari Ledakan Kapal Tanker Chuang Yi di Hong Kong

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul ABK Kapal China Gambarkan Sikon Pekerjaan yang Kejam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com