LONDON, KOMPAS.com - Publik mengenal pemegang takhta kerajaan Inggris dengan nama-nama pendek. Misalnya, Raja George VI, Ratu Elizabeth II atau pemegang takhta saat ini, Raja Charles III.
Kenyataanya, mereka punya nama keluarga, yaitu Windsor.
Tetapi, Windsor sebagai nama keluarga relatif baru dalam sejarah panjang Keluarga Kerajaan Inggris.
Baca juga: Kenapa Indonesia Tidak Masuk Negara Persemakmuran meski Pernah Dijajah Inggris?
Wangsa atau dinasti yang saat ini memegang takhta mengadopsi nama keluarga tersebut pada 1917.
Tadinya, nama keluarga yang dipakai adalah nama Jerman: Saxe-Coburg-Gotha.
Bagaimana nama tersebut dipakai oleh Keluarga Kerajaan Inggris?
Albert dikenal dengan nama Pangeran Albert dari Saxe-Coburg dan Gotha.
Ratu Victoria dan Pangeran Albert memiliki sembilan anak, termasuk Edward VII, yang menjadi raja Inggris saat Ratu Victoria meninggal dunia pada 1901.
Dalam silsilah Keluarga Kerajaan Inggris, Raja Edward VII adalah eyang buyut Ratu Elizabeth II.
Edward VII, karena berayah Pangeran Albert, secara teknis adalah anggota dinasti Saxe-Coburg-Gotha.
Di dalam negeri Inggris, sentimen anti-Jerman makin lama makin besar dan Keluarga Kerajaan merasakan perubahan ini.
Pada 7 Juli 1917, terjadi pengeboman di London timur yang menewaskan 55 orang.
Warga tidak mencari perlindungan karena mengira ini adalah bagian dari latihan militer Inggris.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.