Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Wilayah Ukraina yang Dikuasai Moskwa Ingin Gabung Rusia

Kompas.com - 21/09/2022, 11:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

MOSKWA, KOMPAS.com – Empat wilayah Ukraina yang dikuasai Moskwa mengumumkan rencana referendum untuk bergabung dengan Rusia.

Pengumuman tersebut disampaikan para pejabat yang didukung atau dipasang Rusia di empat wilayah Ukraina yang dikuasai Moskwa tersebut, sebagaimana dilansir BBC, Selasa (20/9/2022).

Keempat wilayah tersebut tersebar di Ukraina selatan dan Ukraina timur.

Baca juga: Rencana Referendum Rusia di 4 Wilayah Ukraina yang Diduduki Banjir Kecaman

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada Selasa bahwa referendum palsu tidak akan mengubah apa pun.

Jika referendum benar-benar dilakukan, maka itu akan membuka jalan bagi Rusia untuk mencaplok wilayah Ukraina lebih banyak lagi.

Pada 2014, Rusia mencaplok Crimea setelah digelar referendum, sebuah langkah yang menuai kecaman internasional.

Komunitas internasional tidak pernah mengakui pencaplokan Crimea. Mencaplok lebih banyak wilayah Ukraina akan memungkinkan Kremlin mengeklaim bahwa “wilayah” Rusia diserang oleh senjata NATO.

Baca juga: Negara-negara Baltik Resmi Tutup Perbatasan untuk Warga Rusia Imbas Perang di Ukraina

Di sisi lain, invasi Rusia yang dimulai pada 24 Februari terhenti dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara itu, Ukraina melancarkan serangan balik dan berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah di timur laut.

Ada spekulasi bahwa Rusia mungkin mengumumkan mobilisasi massa guna memperkuat kekuatan militernya dalam invasi ke Ukraina.

Parlemen Rusia juga menyetujui hukuman yang lebih berat untuk berbagai kejahatan seperti desersi, pengrusakan properti militer, dan pembangkangan selama mobilisasi atau operasi tempur.

Baca juga: T-90M, Salah Satu Tank Terbaik Rusia Ditinggal dalam Kondisi Sempurna, Ditemukan Ukraina

Referendum

Sebelumnya, Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan pada Selasa pagi, menggelar referendum di Donetsk dan Luhansk, Ukraina timur alias Donbass, akan memperbaiki “keadilan sejarah”.

Segera setelah Medvedev mengumumkan itu, otoritas di Donetsk dan Luhansk yang didukung Moskwa mengatakan bahwa mereka akan menggelar referendum pada 23-27 September.

Sebelum perang, kelompok separatis di Donetsk dan Luhansk mengumumkan pemisahan diri dari Ukraina beberapa hari sebelum Rusia melancarkan invasi.

Baca juga: Ukraina Sebut Rusia Lakukan Terorisme Nuklir Pasca-ledakan Dekat PLTN

Sementara itu, pejabat yang dipasang Rusia di wilayah Kherson, Ukraina selatan, mengatakan mereka juga akan mengadakan pemungutan suara.

Deklarasi serupa datang dari wilayah Zaporizhzhia yang diduduki Rusia. Media pemerintah Rusia mengatakan, orang-orang akan dapat memilih secara langsung atau dari jarak jauh.

Selama berbulan-bulan sebelumnya, sejumlah otoritas yang didirikan Rusia di Ukraina telah mencoba untuk mengadakan referendum.

Baca juga: Rebut Kembali Desa Dekat Perbatasan Rusia, Ukraina Temukan Ruang Penyiksaan dan Jenazah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com