Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zelensky Kibarkan Bendera di Kota yang Baru Direbut Kembali dari Rusia

Kompas.com - 15/09/2022, 08:10 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Volodymyr Zelensky mengunjungi kota Izyum yang direbut kembali, pusat logistik utama di timur laut Ukraina.

Selama kunjungannya, Zelensky berterima kasih kepada pasukan yang mengambil bagian dalam serangan balik terhadap penjajah Rusia.

Dia mengawasi upacara pengibaran bendera dan mengatakan bahwa bendera Ukraina akan kembali ke setiap kota dan desa di negara itu.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-203 Serangan Rusia ke Ukraina, Target Baru Ukraina, Putin Tolak Kesepakatan Damai

Pejabat Ukraina mengatakan mereka menargetkan kota-kota di wilayah Donbas timur setelah membuat serangkaian keuntungan dalam serangan balasan yang cepat.

Dalam beberapa hari terakhir, tentara Ukraina telah merebut kembali sebagian besar wilayah yang diduduki, memaksa pasukan Rusia untuk mundur.

Dalam pidato larut malam pada Selasa (13/9/2022), Zelensky mengatakan pasukannya memperkuat cengkraman mereka di lebih dari 8.000 km persegi wilayah yang direbut kembali di wilayah Kharkiv.

Kamis lalu, Presiden Zelensky mengatakan pasukan Ukraina telah merebut kembali 1.000 km persegi. Pada Minggu, angka Ukraina bertambah tiga kali lipat 3.000 km persegi, sebelum naik lagi menjadi 6.000 km persegi minggu ini.

Skala yang tepat dari keuntungan Ukraina belum diverifikasi oleh BBC yang melaporkan berita ini.

Zelensky bersumpah untuk mengambil kembali semua wilayah Ukraina yang masih diduduki oleh pasukan Rusia. Dia mengatakan dia tidak tahu kapan ini akan terjadi, tetapi "kebenaran ada di pihak kita".

Baca juga: Putin Disebut Tolak Kesepakatan Damai dengan Ukraina yang Direkomendasikan Ajudannya

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pergi setelah menghadiri upacara pengibaran bendera nasional di Izium yang dibebaskan, Ukraina, Rabu, 11 September. 14 Februari 2022.AP PHOTO/LEO CORREA Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pergi setelah menghadiri upacara pengibaran bendera nasional di Izium yang dibebaskan, Ukraina, Rabu, 11 September. 14 Februari 2022.

Pasukan penghalang Rusia

Sementara itu, militer Rusia mengerahkan apa yang disebut pasukan penghalang di Ukraina untuk mencegah unitnya sendiri melarikan diri, menurut intelijen militer Ukraina.

Pejabat pertahanan Ukraina mengatakan bahwa menurut percakapan yang disadap, "kepanikan" dan "penolakan untuk berperang" terjadi di antara pasukan Rusia.

Di tempat lain di Ukraina, para pejabat menuduh pasukan Rusia menargetkan infrastruktur sipil di kota selatan Kryvyi Rih pada Rabu (14/9/2022).

Rudal jelajah yang ditembakkan ke "struktur hidrolik" kota itu menyebabkan ketinggian air di sungai terdekat naik dan mengancam pasokan air minum lokal, kata pihak berwenang Ukraina.

Menanggapi serangan itu, Zelensky menggambarkan Rusia sebagai "negara teroris" yang berusaha "membanjiri Kryvyi Rih".

"Yang bisa dilakukan penjajah hanyalah menabur kepanikan, membuat situasi darurat, mencoba meninggalkan orang tanpa cahaya, panas, air, dan makanan. Bisakah itu menghancurkan kita? Tidak sama sekali. Apakah mereka akan menghadapi respons dan pembalasan yang adil? Pasti ya," kata presiden Ukraina sebagaimana dilansir BBC pada Kamis (15/9/2022).

Baca juga: Putin dan Xi Jinping Bertemu Besok, Bahas Ukraina dan Taiwan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com