Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Amputasi Tertua Dunia Ditemukan di Kalimantan, Berusia 31.000 Tahun

Kompas.com - 08/09/2022, 18:31 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

LIANG TEBO, KOMPAS.com - Bukti operasi amputasi tertua di dunia telah ditemukan di sebuah gua di Kalimantan Timur, Indonesia.

Kepastian tersebut didapat setelah para peneliti memeriksa temuan kerangka seorang anak muda berusia 31.000 tahun di Gua Liang Tebo, tempat ditemukannya sejumlah lukisan purba paling awal di dunia.

Dr Melandri Vlok, yang memeriksa kerangka tersebut mengatakan kaki kiri kerangka "sangat jelas" diamputasi.

Baca juga: Temukan Kerangka 31.000 Tahun dengan Bukti Awal Operasi, Arkeolog Indonesia dan Australia Tulis Ulang Sejarah Manusia

Bahkan, hasil analisis para arkeolog menunjukkan bahwa individu yang diamputasi tersebut dirawat oleh komunitasnya bertahun-tahun setelah operasi dilakukan.

Pemeriksaan kerangka purba yang rinciannya diterbitkan dalam jurnal Nature, mengindikasikan operasi amputasi kaki tersebut terjadi saat orang itu masih kecil.

Pertumbuhan dan penyembuhan tulang kaki pascaoperasi menunjukkan bahwa orang itu telah hidup antara enam sampai sembilan tahun setelah amputasi. Kemungkinan dia meninggal pada usia belasan tahun atau awal 20-an tahun.

Salah satu dari tiga peneliti yang menemukan dan melakukan ekskavasi, Dr Tim Maloney dari Universitas Griffith di Australia, mengatakan "gembira sekaligus sedih" untuk mengungkap interpretasi di balik temuan tulang-tulang purba tersebut.

TIM MALONEY via BBC INDONESIA Pada tulang kaki kiri yang sudah sebagian tidak ada, terdapat bagian-bagian yang mengalami penyembuhan.
"Kami dengan sangat hati-hati membersihkan endapan dan merekam bagian bawah dari kerangka ini. Kami melihat kaki kirinya tidak ada, tetapi juga terdapat pecahan tulang yang tersisa, yang tidak biasa," katanya kepada BBC News.

"Jadi kami antusias menyambut berbagai kemungkinan, termasuk operasi tubuh yang menyebabkan hal ini (kaki kiri tidak ada)."

Tim penggali kemudian meminta Dr Vlok dari Universitas Sydney untuk memeriksa tulang belulang tersebut.

"Dengan temuan seperti ini," katanya, "ada campuran antara senang dan sedih, karena hal ini terjadi pada seseorang.

"Orang ini--seorang anak kecil--mengalami penderitaan luar biasa, bahkan jika itu terjadi 31.000 tahun lalu."

Baca juga:

Gua Liang Tebo di Kalimantan Timur.TIM MALONEY via BBC INDONESIA Gua Liang Tebo di Kalimantan Timur.
Dr Maloney menjelaskan bahwa lantaran hasil pemeriksaan menunjukkan tanda-tanda individu tersebut telah dirawat sampai pulih dan selama sisa hidupnya, para arkeolog meyakini bahwa ini adalah tindakan operasi amputasi, bukan hukuman atau ritual apa pun.

"Supaya mereka bisa tetap tinggal di daerah pegunungan ini, sangat mungkin komunitas mereka melakukan perawatan," jelasnya.

Arkeolog dari Universitas Durham, Prof Charlotte Robertson yang tidak terlibat dalam temuan ini tapi turut menyelisik laporan mereka, menilai penemuan ini telah mematahkan pandangan bahwa ilmu pengobatan dan pembedahan hanya baru-baru ini saja ditemukan dalam sejarah manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com