KOMPAS.com - Teh dapat menjadi bagian dari diet sehat. Orang yang minum teh mungkin sedikit lebih mungkin untuk hidup lebih lama dibanding mereka yang tidak. Ini jadi hasil penelitian besar terbaru oleh sejumlah ilmuwan.
Teh disebut mengandung zat bermanfaat yang dikenal dapat mengurangi peradangan.
Dilansir dari AP, studi sebelumnya di China dan Jepang, di mana teh hijau populer, menyebut ada manfaat kesehatan dari mengonsumsinya.
Baca juga: Gereja Arizona Tuntut Hak Penggunaan Teh Halusinogen untuk Ritual Keagamaan
Studi baru memperluas kabar baik ini ke minuman favorit orang Inggris: teh hitam.
Para ilmuwan dari Institut Kanker Nasional AS bertanya tentang kebiasaan minum teh hampir setengah juta orang dewasa di Inggris, kemudian mengikuti mereka hingga 14 tahun.
Mereka menyesuaikan faktor risiko seperti kesehatan, sosial ekonomi, merokok, asupan alkohol, diet, usia, ras dan jenis kelamin.
Asupan teh yang lebih tinggi, yakni dua cangkir atau lebih setiap hari, dikaitkan dengan manfaat sederhana: risiko kematian 9 hingga 13 persen lebih rendah dari penyebab apa pun dibanding peminum non-teh.
Suhu teh, atau penambahan susu atau gula, tidak mengubah hasilnya.
Baca juga: Devisa Pakistan Kritis, Warga Didesak Kurangi Minum Teh untuk Meringankan Beban Ekonomi
Studi yang diterbitkan Senin (29/8/2022) di Annals of Internal Medicine, menemukan hal itu berhubungan untuk kematian akibat penyakit jantung, tetapi tidak ada tren yang jelas untuk kematian akibat kanker.
Para peneliti tidak yakin akan alasannya, tetapi ada kemungkinan kematian akibat kanker tidak cukup untuk menunjukkan efek apa pun, kata Maki Inoue-Choi, yang memimpin penelitian.
Studi seperti ini, yang didasarkan pengamatan terhadap kebiasaan dan kesehatan masyarakat, tidak dapat membuktikan sebab dan akibat.
“Studi observasional seperti ini selalu menimbulkan pertanyaan: Apakah ada hal lain tentang peminum teh yang membuat mereka lebih sehat?” kata Marion Nestle, seorang profesor studi makanan di Universitas New York.
"Saya suka teh. Sangat bagus untuk diminum. Tapi interpretasi yang hati-hati sepertinya jadi langkah yang bagus,” tambahnya.
Baca juga: Teh Madu dan Iklan Layanan Masyarakat, Cara Korut Hadapi Covid-19
"Tidak ada cukup bukti juga untuk menyarankan perubahan kebiasaan minum teh," kata Inoue-Choi.
“Jika Anda sudah minum satu cangkir sehari, saya pikir itu bagus,” katanya. "Dan tolong nikmati secangkir tehmu."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.