Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Terbaru dari AS Sebut Penikmat Teh Lebih Panjang Umur

Kompas.com - 30/08/2022, 16:02 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Teh dapat menjadi bagian dari diet sehat. Orang yang minum teh mungkin sedikit lebih mungkin untuk hidup lebih lama dibanding mereka yang tidak. Ini jadi hasil penelitian besar terbaru oleh sejumlah ilmuwan.

Teh disebut mengandung zat bermanfaat yang dikenal dapat mengurangi peradangan.

Dilansir dari AP, studi sebelumnya di China dan Jepang, di mana teh hijau populer, menyebut ada manfaat kesehatan dari mengonsumsinya.

Baca juga: Gereja Arizona Tuntut Hak Penggunaan Teh Halusinogen untuk Ritual Keagamaan

Studi baru memperluas kabar baik ini ke minuman favorit orang Inggris: teh hitam.

Para ilmuwan dari Institut Kanker Nasional AS bertanya tentang kebiasaan minum teh hampir setengah juta orang dewasa di Inggris, kemudian mengikuti mereka hingga 14 tahun.

Mereka menyesuaikan faktor risiko seperti kesehatan, sosial ekonomi, merokok, asupan alkohol, diet, usia, ras dan jenis kelamin.

Asupan teh yang lebih tinggi, yakni dua cangkir atau lebih setiap hari, dikaitkan dengan manfaat sederhana: risiko kematian 9 hingga 13 persen lebih rendah dari penyebab apa pun dibanding peminum non-teh.

Suhu teh, atau penambahan susu atau gula, tidak mengubah hasilnya.

Baca juga: Devisa Pakistan Kritis, Warga Didesak Kurangi Minum Teh untuk Meringankan Beban Ekonomi

Studi yang diterbitkan Senin (29/8/2022) di Annals of Internal Medicine, menemukan hal itu berhubungan untuk kematian akibat penyakit jantung, tetapi tidak ada tren yang jelas untuk kematian akibat kanker.

Para peneliti tidak yakin akan alasannya, tetapi ada kemungkinan kematian akibat kanker tidak cukup untuk menunjukkan efek apa pun, kata Maki Inoue-Choi, yang memimpin penelitian.

Studi seperti ini, yang didasarkan pengamatan terhadap kebiasaan dan kesehatan masyarakat, tidak dapat membuktikan sebab dan akibat.

“Studi observasional seperti ini selalu menimbulkan pertanyaan: Apakah ada hal lain tentang peminum teh yang membuat mereka lebih sehat?” kata Marion Nestle, seorang profesor studi makanan di Universitas New York.

"Saya suka teh. Sangat bagus untuk diminum. Tapi interpretasi yang hati-hati sepertinya jadi langkah yang bagus,” tambahnya.

Baca juga: Teh Madu dan Iklan Layanan Masyarakat, Cara Korut Hadapi Covid-19

"Tidak ada cukup bukti juga untuk menyarankan perubahan kebiasaan minum teh," kata Inoue-Choi.

“Jika Anda sudah minum satu cangkir sehari, saya pikir itu bagus,” katanya. "Dan tolong nikmati secangkir tehmu."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com