Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Wanita Saudi yang Dihukum 34 Tahun karena Cuitan Twitter

Kompas.com - 18/08/2022, 12:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat sedang menyelidiki kasus seorang mahasiswa Saudi yang dijatuhi hukuman 34 tahun penjara karena aktivitas Twitter-nya, kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Rabu (17/8/2022).

“Melakukan kebebasan berekspresi untuk mengadvokasi hak-hak perempuan tidak boleh dikriminalisasi,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, mencatat bahwa AS sedang “mempelajari” kasus dan hukumannya.

Seorang mahasiswa PhD di Universitas Leeds Inggris, Salma al-Shehab ditangkap tahun lalu saat berkunjung ke Arab Saudi.

Baca juga: Nasib Wanita Arab Saudi Dijatuhi Hukuman Penjara 34 Tahun karena Gunakan Twitter

Dilansir The Hill, dia dilaporkan karena aktivitas Twitter yang kritis terhadap pemerintah Saudi.

Al-Shehab mungkin telah dilaporkan ke pemerintah Saudi melalui aplikasi pelaporan kejahatan, tulis The Guardian pada hari Rabu.

Dka dituduh mengikuti dan me-retweet cuitan para aktivis dan pembangkang.

Pengadilan juga memutuskan bahwa ponsel dan akun Twitternya juga harus disita dan dihapus, menurut Washington Post.

“Kebebasan berekspresi adalah prinsip yang kami perjuangkan di seluruh dunia. Kapan pun, pemerintah mana pun, di mana saja, yang menginjak-injak prinsip seperti itu, kami hanya berusaha membela hak fundamental, ”kata Price.

Baca juga: Misteri Kematian Dua Perempuan Bersaudara dari Arab Saudi yang Jasadnya Ditemukan di Australia

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden melakukan perjalanan kontroversial ke Arab Saudi awal tahun ini, di mana ia bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman.

Biden sebelumnya berjanji untuk menjadikan Arab Saudi sebagai "paria" atas pembunuhan 2018 jurnalis Saudi yang berbasis di AS Jamal Khashoggi.

Baca juga: AS Setujui Penjualan Sistem Pertahanan Rudal ke Arab Saudi dan UEA, Nilainya Hampir Rp 75 Triliun

Ditanya apakah hubungan yang melunak antara kedua negara akan mempengaruhi kasus al-Shehab, Price mengatakan bahwa kunjungan Biden baru-baru ini, “telah menjelaskan kepada mitra Teluk kami bahwa hak asasi manusia adalah inti dari agenda kami.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Global
Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com