Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Senior Rusia Dilaporkan Diam-diam Dekati Barat untuk Akhiri Invasi ke Ukraina

Kompas.com - 16/08/2022, 20:03 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

KYIV, KOMPAS.com - Seorang pejabat senior Rusia telah mendekati diplomat dan kepala intelijen Barat dalam upaya untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina.

Sumber itu dikatakan mengklaim bahwa sebagian besar elit Kremlin sangat prihatin tentang kelanjutan rencana Presiden Rusia Vladimir Putin untuk invasi Rusia ke Ukraina, dan khawatir dengan luasnya dampak sanksi yang dikenakan oleh Barat sebagai tanggapan.

"Seorang perwakilan lingkaran dalam Putin mengirim sinyal tentang keinginan untuk bernegosiasi," menurut sebuah dokumen, yang konon diedarkan ke badan-badan intelijen Barat dan dilihat oleh The Mirror, sebagaimana dilansir dari Daily Mail pada Senin (15/8/2022).

“Suasana elit Kremlin panik.”

Baca juga: Warga Taipei ke China: Tak Akan Mudah Rebut Taiwan, Lihat Rusia di Ukraina

Tidak jelas anggota pejabat tinggi Kremlin mana, yang kemungkinan telah merusak rencana Putin. Tetapi dokumen itu diduga menggambarkan orang dalam itu sebagai "pilar rezim" di Rusia.

Menanggapi kabar tersebut, diplomat Ukraina mengaku tidak terkejut mendengar bahwa pejabat tinggi Kremlin berusaha terhubung dengan badan-badan intelijen Barat di belakang Putin.

"Sering terjadi seperti pada tahap penutupan Perang Dunia Kedua, bagaimana para pejabat di pihak yang peduli dengan masa depan mereka membuat pendekatan (diam-diam) untuk memastikannya," kata sumber itu kepada The Mirror.

Jika seorang politisi terkemuka di Moskwa secara terbuka menyatakan keinginan untuk perdamaian di Ukraina atau mengkritik Putin, hidup mereka akan berada dalam bahaya besar bersama dengan keluarga mereka.

Baca juga: Militan Afiliasi Al Qaeda Klaim Bunuh Tentara Bayaran Rusia

Baca juga: Diduga Keracunan, Mantan Pejabat Putin yang Mundur Pasca Invasi Ukraina Dilarikan ke Rumah Sakit di Eropa

Sebelumnya pada Maret, Anatoly Chubais, mantan wakil perdana menteri yang mengawasi transformasi Rusia dari komunis ke ekonomi kapitalis, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai utusan khusus Putin untuk organisasi internasional.

Pejabat tinggi Rusia itu juga memilih meninggalkan negaranya untuk tinggal di pengasingan sebagai protes atas perang tersebut.

Akhir bulan lalu, pria berusia 67 tahun itu tiba-tiba dilarikan ke rumah sakit dan dilaporkan sakit parah, setelah mengalami mati rasa pada anggota tubuhnya.

Sekarang dia diyakini berada dalam perawatan intensif karena menderita kelainan neurologis yang langka.

Daily Mail mewartakan, Chubais merupakan kasus terbaru dari serangkaian penyakit misterius dan kematian akibat kekerasan, yang menimpa lebih dari selusin pengusaha, pejabat, dan keluarga dekat Kremlin, sejak “operasi militer khusus” Putin di Ukraina dimulai dan sanksi Barat diberlakukan.

Pada 25 Februari - sehari setelah invasi Ukraina dimulai - seorang pejabat senior raksasa energi Rusia Gazprom Alexander Tyulakov, ditemukan tewas di garasinya.

Baca juga: Media Rusia: Indonesia Dukung Prinsip Satu China

Pejabat senior keuangan dan keamanan setingkat deputi direktur jenderal itu tewas tergantung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com