Seorang warga Taiwan lainnya, Vanessa Chu (52), menyebut tidak ada gunanya mengkhawatirkan tentang invasi China.
Baca juga: China Gelar Latihan Militer Lagi di Sekitar Taiwan Saat Anggota DPR AS Berkunjung
“Kita harus tenang dan melanjutkan hidup kita," kata dia yang melakukan perjalanan dari Kota esisir Hsinchu ke Pulau Kinmen.
"Saya berharap untuk perdamaian, karena Taiwan kecil dan jika ketegangan berlanjut, Taiwan akan lebih menderita daripada China," tambahnya, berbicara bersama kedua putranya.
Banyak penduduk Kinmen memiliki pandangan yang baik tentang China setelah bertahun-tahun menjalin hubungan perdagangan dan pariwisata yang erat.
Sumber utama air minum pulau Kinmen diketahui adalah pipa dari daratan China.
Namun, pengunjung dari China saat ini dilarang bepergian ke Pulau Tinmen karena aturan ketat Covid-19 Taiwan, yang mirip dengan Beijing.
Partai Komunis China memandang seluruh Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang menunggu untuk "disatukan" suatu hari nanti, dengan kekerasan jika perlu.
Namun di sisi lain selat di Xiamen, penduduk menjalani kehidupan yang sama seperti di pantai Kinmen.
Seorang pengantin muda tersenyum dan berpose untuk pemotretan di atas pasir sementara seorang pria menawarkan teropong turis untuk mengamati pulau-pulau kecil yang dibombardir China lebih dari setengah abad sebelumnya, menewaskan lebih dari 600 orang.
Baca juga: China Larang Impor Ribuan Produk Makanan Taiwan, Tapi Tidak Microchip
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.