Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bersiap Pasang Rudal Hipersonik di Dua Kapal Perang

Kompas.com - 14/08/2022, 13:44 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) berencana untuk menempatkan rudal hipersonik pada dua kapal perusak berpeluru kendali tahun depan, menurut laporan.

Kebijakan ini dikeluarkan di tengah panasnya perlombaan senjata global untuk mengembangkan rudal hipersonik, yang bergerak antara lima dan 25 kali kecepatan suara.

USNI News melaporkan pemasangan rudal hipersonik pada dua kapal perang AS akan berlangsung di galangan kapal Mississippi, dekat kota Pascagoula.

Baca juga: Rudal China Terbang di Atas Taiwan Saat Latihan Militer

Publikasi tersebut mengungkap adanya pemberitahuan pra-permintaan dari Komando Sistem Laut Angkatan Laut, yang menunjukkan bahwa pekerjaan akan dilakukan di USS Zumwalt dan USS Michael Monsoor, di Ingalls Shipbuilding.

"Cakupan modernisasi dari upaya tersebut akan membutuhkan derek halaman khusus untuk kapasitas angkat yang lebih besar, fasilitas dok kering, area perakitan tertutup, dan toko fabrikasi khusus," bunyi pemberitahuan itu sebagaimana dilansir Newsweek pada Sabtu (13/4/2022), yang telah menghubungi Departemen Pertahanan untuk memberikan komentar.

Meskipun tidak ada tanggal pasti dimulainya pekerjaan tersebut, Kapten Matthew Schroeder, manajer program untuk kelas Zumwalt, mengatakan kepada USNI News pada Maret bahwa pekerjaan tersebut akan dimulai pada Oktober 2023.

Angkatan Laut AS dilaporkan akan melepaskan USS Zumwalt dan USS Michael Monsoor dari sistem meriam canggih 155 millimeter mereka, untuk memberi jalan bagi sistem peluncuran vertikal untuk rudal hipersonik.

Mereka memilih menggunakan Common Hypersonic Glide Body (C-HGB), sebuah rudal hipersonik dalam pengembangan bersama oleh Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

Baca juga: Rusia Kembali Luncurkan Rudal Hipersonik Zircon di Tengah Invasi ke Ukraina

Pada Maret Kapten Schroeder menggambarkan proses pemasangan, dengan menyatakan: "Kami sedang memindahkan senjata, ruang senjata atas dan bawah. Itu termasuk sistem pemuatan, kereta transfer, amunisi, dan lain-lain.”

“(Kami) turun sekitar lima platform untuk mengakomodasi ketinggian rudal, yang secara signifikan lebih besar dari rudal lain dalam inventaris.”

Persaingan rudal hipersonik dunia

Sementara itu, awal tahun ini Rusia menyelesaikan pengujian untuk rudal jelajah hipersonik Zirkon yang baru.

Dalam parade hari angkatan laut di St. Petersburg pada Juli lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan senjata itu akan diberikan kepada angkatan laut Rusia dalam beberapa bulan.

"Pengiriman (rudal) ini ke angkatan bersenjata Rusia akan dimulai dalam beberapa bulan mendatang,” kata dia.

Fregat Laksamana Gorshkov, kata dia, akan menjadi yang pertama bertugas tempur dengan membawa senjata-senjata tangguh ini.

Baca juga: Biden dan AUKUS Umumkan Kembangkan Rudal Hipersonik

Tahun lalu uji coba rudal hipersonik juga dilakukan oleh militer China, dan dilaporkan membuat pihak berwenang AS "terkejut" dengan tingkat kemajuan teknisnya.

Kementerian Pertahanan AS sendiri telah berhasil menguji sebuah badan luncur hipersonik di Hawaii pada Maret 2020.

Militer AS menargetkan senjata tersebut beroperasi penuh "pada awal hingga pertengahan 2020-an".

"Angkatan Laut AS dan Angkatan Darat AS bersama-sama melaksanakan peluncuran common hypersonic glide body (C-HGB), yang terbang dengan kecepatan hipersonik ke titik tumbukan yang ditentukan,” kata Departemen Pertahanan (DOD) setelah peluncuran.

Lebih lanjut dikatakan bahwa Badan Pertahanan Rudal AS akan secara bersamaan memantau dan mengumpulkan data pelacakan dari eksperimen penerbangan.

Informasi itu akan digunakan dalam pengembangan berkelanjutan dari sistem yang dirancang untuk bertahan melawan senjata hipersonik musuh.

"Informasi yang dikumpulkan dari eksperimen ini dan di masa depan akan lebih lanjut menginformasikan pengembangan teknologi hipersonik DOD.

Peristiwa ini merupakan tonggak utama menuju tujuan kementerian untuk menurunkan kemampuan perang hipersonik pada awal hingga pertengahan 2020-an."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com