Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluk Beluk Rudal Hipersonik, Senjata Terkini Rusia dalam Konflik Ukraina, Sehebat Apa?

Kompas.com - 22/03/2022, 18:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

 KOMPAS.com - Rudal hipersonik dikenal sebagai Jenis senjata baru yang dapat mengenai target di mana saja di Bumi dalam waktu satu jam.

Menggunakan teknologi mutakhir yang baru saja disempurnakan, senjata baru ini sering dianggap “tak terbendung”.

Dilansir Al Jazeera, saat ini Rusia mengatakan telah meluncurkan rudal hipersonik Kinzhal atau "Belati".

Baca juga: Siasat Radio Ukrania saat Invasi Rusia, dari Radio Hiburan jadi Siaran Perang

Ini menjadikannya negara yang pernah menguji rudal jenis ini dalam pertempuran.

Kata "hipersonik" berarti segala sesuatu yang bergerak dengan kecepatan lima kali kecepatan suara, kisaran 6.174 kilometer per jam (3.836 mph) atau lebih. Dengan kata lain, sangat cepat.

Kecepatan penting karena memberi lawan lebih sedikit peringatan dan lebih sedikit waktu untuk bereaksi.

Kebanyakan rudal balistik sudah bergerak secepat ini. Tapi apa yang membuat rudal hipersonik berbeda adalah mereka meluncur di atmosfer atas dan sangat mudah bermanuver.

Rudal balistik, setelah diluncurkan, memiliki kemungkinan yang sangat terbatas untuk mengubah arahnya, seperti bola yang pernah dilempar.

Baca juga: Video Milisi yang Didukung Rusia Luncurkan Roket Termobarik di Ukraina

Rudal baru ini datang dalam dua bentuk. Pertama adalah kendaraan luncur hipersonik (HGVs), yang meninggalkan atmosfer bumi dan kemudian terjun kembali ke dalamnya.

HGVs meluncur melalui lapisan atas dalam serangkaian lekukan dan belokan acak yang. Ini dimaksudkan untuk mengelabui radar musuh mengenai target yang mereka tuju.

Jenis lainnya adalah rudal jelajah hipersonik (HCM) yang, meskipun tidak secepat yang pertama, dirancang untuk terbang rendah tetapi juga pada kecepatan yang sangat tinggi.

Ini mengejutkan musuh dan memberikan sedikit waktu untuk bereaksi.

Tantangan teknologi untuk kedua jenis ini sangat besar. Terbang dengan kecepatan ekstrim di udara, gesekan adalah tantangan utama.

Rudal-rudal ini pun harus dibentuk dan dibangun dari bahan yang sangat canggih yang dirancang untuk tahan terhadap kondisi ekstrem seperti itu.

Baca juga: Ukraina: Pasukan Rusia Tinggal Punya Persediaan Amunisi dan Makanan 3 Hari

Terlepas dari tantangan, keberhasilan penggunaan rudal hipersonik Kinzhal berarti Rusia menjadi negara pertama yang menggunakannya dalam pertempuran.

Namun, pertanyaannya, mengapa menggunakan senjata semahal ini ketika rudal balistik tradisional dapat melakukan pekerjaan dengan mudah dengan risiko kegagalan yang lebih kecil?

Konflik digunakan sebagai tempat pengujian senjata baru dalam kondisi yang realistis. Data tes normal dapat diketahui, tetapi dalam pertempuran, hanya ada keberhasilan atau kegagalan.

Baca juga: Tentara Rusia Tembaki Pedemo Ukraina Tak Bersenjata di Kherson, Lempari dengan Granat

Pengujian semacam inilah yang sangat berharga karena keberhasilan dapat dimanfaatkan dan kegagalan dapat diperbaiki dengan cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com