Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulama Berpengaruh Taliban Tewas dalam Serangan Bom di Kantornya

Kompas.com - 12/08/2022, 10:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Jazeera

KABUL, KOMPAS.com – Seorang ulama ternama Taliban, Syekh Rahimullah Haqqani, dilaporkan tewas dalam serangan bom di pesantrennya di Kabul, Afghanistan.

Laporan tersebut disampaikan oleh juru bicara pemerintahan Taliban, Bilal Karimi, pada Kamis (11/8/2022), sebagaimana dilansir Al Jazeera.

“Sangat sedih diberitahu bahwa ulama yang dihormati (Syekh Rahimullah Haqqani) mati syahid dalam serangan pengecut oleh musuh,” kata Karimi.

Baca juga: Kembali ke Afghanistan, Tentara Berbahaya Ini Dapat Fasilitas Mewah dan Dibiayai Taliban

Mengutip sejumlah sumber dari Taliban, Reuters menyebutkan bahwa salah satu dari penyerang adalah orang yang menyembunyikan bom di kaki prostetiknya.

“Kami tengah menyelidiki siapa orang ini sebelumnya dan siapa yang membawanya ke tempat penting dan memasuki kantor pribadi Syekh Rahimullah Haqqani,” tutur Karimi.

Karimi menambahkan, kematian Syekh Rahimullah Haqqani adalah kehilangan besar bagi pemerintahan Taliban di Afghanistan.

Pada Kamis malam waktu setempat, ISIS mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut melalu pernyataan di saluran Telegram.

Baca juga: Taliban Mengaku Tak Tahu Al Zawahiri Ada di Afghanistan, Ini yang Dikatakan

ISIS mengatakan, pengebom meledakkan bahan peledak di dalam kantor sang ulama.

Sementara itu, kelompok pemantau terorisme, SITE, menyebutkan bahwa Syekh Rahimullah Haqqani merupakan salah satu tokoh berpengaruh di Taliban untuk bersuara dalam memerangi ISIS.

Syekh Rahimullah Haqqani juga merupakan salah satu ulama terkemuka Taliban yang selamat dari beberapa serangan sebelumnya, termasuk selamat dari ledakan besar di Peshawar, Pakistan, pada 2020.

Ledakan di Peshawar diklaim dilakukan oleh ISIS yang menewaskan sedikitnya tujuh orang.

Baca juga: Belum Konfirmasi Kematian Ayman Al Zawahiri, Taliban Akan Gelar Investigasi

Setelah Syekh Rahimullah Haqqani tewas, banyak tokoh Taliban yang mengungkapkan belasungkawa.

Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada Agustus 2021 setelah pasukan asing pimpinan AS meninggalkan negara tersebut.

Meski kembali menguasai Afghanistan, Taliban masih menghadapi berbagai serangan, terutama dari afiliasi ISIS di Afghanistan, yang bernama ISIS-Khorasan (ISIS-K).

Baca juga: Al Zawahiri Tewas di Tangan AS, Petinggi Taliban Berkumpul Ambil Sikap

Akhir-akhir ini, kelompok tersebut telah meningkatkan serangan terhadap beberapa masjid dan kelompok minoritas di Afghanistan.

Pada Juni, ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah tempat ibadah kelompok Sikh di Kabul, yang menewaskan dua orang.

ISIS-K, yang telah beroperasi di Afghanistan sejak 2014, dipandang sebagai tantangan keamanan terbesar yang dihadapi pemerintahan Taliban di negara itu.

Baca juga: Taliban Tanggapi Pembunuhan Pemimpin Al Qaeda di Kabul, Sebut AS Lakukan Pelanggaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com