Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Mengaku Tak Tahu Al Zawahiri Ada di Afghanistan, Ini yang Dikatakan

Kompas.com - 05/08/2022, 09:59 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Taliban mengaku tidak mengetahui keberadaan pemimpin Al Qaeda Ayman Al Zawahiri di Afghanistan.

Taliban mengatakan hal itu pada Kamis (4/8/2022), beberapa hari setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa Zawahiri telah terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak di Kabul.

Pernyataan Taliban yang diutarakan dengan hati-hati tidak mengonfirmasi keberadaan Zawahiri di Afghanistan atau mengakui kematiannya, tetapi menyebut namanya secara resmi pertama sejak serangan pada Minggu (31/7/2022).

Baca juga: Belum Konfirmasi Kematian Ayman Al Zawahiri, Taliban Akan Gelar Investigasi

"Imarah Islam Afghanistan tidak memiliki informasi tentang kedatangan dan tinggal Ayman Al Zawahiri," kata pernyataan Taliban pada Kamis, dikutip dari AFP.

Terkait laporan Al Zawahiri tewas dibunuh AS di Kabul, pernyataan Taliban itu menyebut, kepemimpinan Imarah Islam Afghanistan telah menginstruksikan badan intelijen untuk mengadakan penyelidikan yang komprehensif dan serius.

Pejabat Taliban sebelumnya mengakui bahwa serangan drone AS telah terjadi di pinggiran kota Kabul, tetapi tidak memberikan rincian korban.

Kesepakatan yang dilanggar

AS mengatakan pada awal pekan ini bahwa kehadiran Zawahiri jelas merupakan pelanggaran terhadap perjanjian Doha yang ditandatangani pada 2020 yang membuka jalan bagi penarikan pasukan asing dari Afghanistan setahun lalu.

Namun, Taliban pada gilirannya mengatakan Washington lah yang telah melanggar kesepakatan itu.

Baca juga: Al Zawahiri Tewas di Tangan AS, Petinggi Taliban Berkumpul Ambil Sikap

"Fakta bahwa Amerika menginvasi wilayah kami dan melanggar semua prinsip internasional, kami mengutuk keras tindakan itu sekali lagi," kata pernyataan itu.

"Jika tindakan seperti itu diulangi, tanggung jawab atas konsekuensi apa pun akan berada di Amerika Serikat," tambah pernyataan Taliban.

Taliban mengatakan dalam pernyataan bahwa "tidak ada ancaman" ke negara mana pun dari tanah Afghanistan.

Dalam mengumumkan kematian Zawahiri, Presiden AS Joe Biden menyatakan keadilan telah diberikan kepada keluarga korban serangan 11 September atau serangan 11/9 di Amerika Serikat.

Para pejabat AS mengatakan Zawahiri berada di balkon sebuah rumah tiga lantai di ibukota Afghanistan ketika menjadi sasaran dengan dua rudal Hellfire pada Minggu pagi.

Serangan drone itu adalah serangan over-the-horizon pertama yang diketahui oleh AS terhadap target di Afghanistan sejak Washington menarik pasukannya dari negara itu pada 31 Agustus tahun lalu, beberapa hari setelah Taliban kembali berkuasa.

Rumah yang menjadi sasaran serangan itu berada di Sherpur, salah satu lingkungan paling makmur di Kabul, dengan beberapa vila ditempati oleh pejabat tinggi dan komandan Taliban.

Baca juga:

Zawahiri mengambil alih Al-Qaeda setelah bin Laden terbunuh, dan kepalanya dihargai 25 juta dollar AS.

Berita kematiannya datang sebulan sebelum ulang tahun pertama penarikan terakhir pasukan AS dari Afghanistan dan kembalinya kekuasaan Taliban.

Belum ada negara yang mengakui pemerintahan baru Taliban, yang perlahan-lahan memperkenalkan kembali interpretasi keras terhadap hukum Islam yang menjadi ciri kekuasaan pertama kelompok tersebut di Afghanistan.

Sementara pemberontakan telah berakhir, Afghanistan telah jatuh ke dalam gejolak ekonomi, dengan aset negara itu di luar negeri telah dibekukan, bantuan dibatasi, dan sanksi terhadap para pemimpin utama Taliban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com