Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali ke Afghanistan, Tentara Berbahaya Ini Dapat Fasilitas Mewah dan Dibiayai Taliban

Kompas.com - 08/08/2022, 13:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

KABUL, KOMPAS.com - Hekmatullah, tentara Afghanistan yang membunuh tiga warga Australia tak bersenjata di Afghanistan satu dekade lalu, tinggal di sebuah rumah mewah di ibukota Kabul, diperlakukan sebagai "pahlawan" oleh Taliban yang membebaskannya dari penjara.

Dia mengatakan tidak menyesal membunuh tentara Australia, dan telah bersumpah akan membunuh lagi orang Australia, atau siapa pun yang menentang Taliban.

Baca juga: Taliban Mengaku Tak Tahu Al Zawahiri Ada di Afghanistan, Ini yang Dikatakan

“Jika saya dibebaskan, saya akan terus membunuh orang asing,” kata Hekmatullah kepada seorang pejabat bekas pemerintah Afghanistan ketika pembebasannya sedang dirundingkan.

Sejak kembali ke Afghanistan, Hekmatullah dilaporkan telah ditempatkan di bekas kawasan diplomatik Wazir Akbar Khan.

Dia tinggal di sebuah properti yang sangat aman di sebuah distrik yang berdekatan dengan bekas rumah klandestin Ayman al-Zawahiri, mantan pemimpin Al Qaeda, yang dibunuh minggu lalu oleh serangan pesawat tak berawak AS saat dia berdiri di balkon villa nya.

Pembebasan Hekmatullah dari penjara pada 2020 ditentang keras oleh Australia. Pemerintah “Negeri Kangguru” sebelumnya mengakui tidak tahu di mana dia sejak dibebaskan.

Dari 5.000 tahanan yang ingin dibebaskan Taliban sebagai bagian dari negosiasi kesepakatan damai dengan AS, Hekmatullah adalah salah satu dari enam teroris yang dengan keras ditolak pemerintah barat untuk mendapat pengampunan.

Keenam orang yang diberi label sebagai teroris itu disebut telah membunuh warga negara asing yang tidak bersenjata, tidak menyesali kejahatan mereka, atau telah bersumpah untuk melakukan tindakan terorisme kekerasan lebih lanjut.

Baca juga: Kematian Ayman al-Zawahiri dan Kapabilitas Intelijen AS di Afghanistan

Seorang mantan pejabat senior di pemerintahan Afghanistan yang terpilih secara demokratis – yang digulingkan pada Agustus 2021 – telah mengonfirmasi kembalinya Hekmatullah ke Afghanistan kepada Guardian.

“Dia disambut kembali ke Kabul sebagai pahlawan … dengan rumah, mobil, penjaga, amnesti atas kejahatannya, pengeluarannya dibayar. Dia diperlakukan sebagai pahlawan,” katanya sebagaimana dilansir Guardian pada Minggu (7/8/2022).

The Guardian secara independen mengonfirmasi pemulangan Hekmatullah ke Afghanistan. Anggota keluarga tentara Australia yang tewas mengatakan mereka belum mengetahui keberadaannya.

Setelah jatuhnya Kabul ke tangan Taliban, Hekmatullah kembali ke Afghanistan, di mana dia sekarang tinggal di Kabul.

Mantan sumber senior pemerintah mengatakan dia bersikeras kepada pejabat senior pemerintah bahwa Hekmatullah tidak dibebaskan, karena dia menghadirkan bahaya yang berkelanjutan.

Namun, keberatan atas pembebasannya ditolak karena keinginan AS untuk menyelesaikan perjanjian damai 2020 dengan Taliban.

Baca juga: Afghanistan Kini Menjadi Ancaman yang Lebih Besar untuk Dunia Dibanding 2001

"Orang yang saya temui adalah teroris berbahaya, pria berbahaya," kata mantan senior pemerintahan Afghanistan sebelumnya.

Halaman:
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Reaksi Internasional Usai Ada Laporan Israel Serang Iran

Ini Reaksi Internasional Usai Ada Laporan Israel Serang Iran

Global
28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

Global
Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com