Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Konfirmasi Kematian Ayman Al Zawahiri, Taliban Akan Gelar Investigasi

Kompas.com - 04/08/2022, 15:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KABUL, KOMPAS.com – Taliban menggelar penyelidikan terkait tewasnya pemimpin Al-Qaeda Ayman Al Zawahiri karena serangan drone AS di Kabul, Afghanistan.

AS membunuh Zawahiri dengan rudal yang ditembakkan dari drone. Dia diserang ketika berada di balkon di tempat persembunyiannya di Kabul pada Minggu (31/7/2022).

Kematian Zawahiri dianggap sebagai pukulan terberat lain bagi Al-Qaeda setelah kematian Osama bin Laden lebih dari 10 tahun lalu.

Baca juga: Cara Mata-mata AS Temukan Pemimpin Al-Qaeda di Afghanistan

Perwakilan Taliban untuk PBB Suhail Shaheen mengatakan, kepemimpinan Taliban di Afghanistan tidak mengetahui klaim tersebut.

“Pemerintah dan kepemimpinan tidak mengetahui apa yang diklaim, atau jejak apa pun di sana,” kata Suhail Shaheen kepada wartawan dalam sebuah pesan.

“Investigasi sedang berlangsung sekarang untuk mengetahui kebenaran klaim tersebut,” sambungnya, sebagaimana dilansir Reuters.

Dia menambahkan bahwa hasil investigasi akan dibagikan kepada publik.

Baca juga: Setelah Pemimpin Al-Qaeda Tewas, AS Peringatkan Balas Dendam dari Kelompok Teroris

Sejauh ini, para pemimpin Taliban masih bungkam terkait serangan drone pada Minggu dan belum mengonfirmasi kehadiran atau kematian Zawahiri di Kabul.

Tiga sumber dari Taliban mengatakan kepada Reuters bahwa para pemimpin tinggi Taliban telah mengadakan diskusi panjang tentang bagaimana menanggapi serangan drone AS.

Reaksi dari Taliban dapat berdampak signifikan ketika kelompok itu mencari legitimasi internasional dan akses ke aset yang dibekukan senilai miliaran dollar AS.

Zawahiri, seorang dokter Mesir, merupakan salah satu dalang serangan 11 September 2001 alias 9/11 di AS. Dia merupakan salah satu orang yang paling dicari di dunia.

Baca juga: AS Peringatkan Warganya di Luar Negeri Setelah Bunuh Pemimpin Al Qaeda

Kematian Zawahiri di Kabul menimbulkan pertanyaan apakah dia menerima perlindungan dari Taliban.

Padahal, Taliban meyakinkan AS tidak akan menampung kelompok-kelompok teroris, sebagai bagian dari perjanjian pada 2020 untuk penarikan pasukan koalisi asing pimpinan Washington.

Shaheen mengatakan, Afghanistan berkomitmen pada perjanjian 2020 yang ditandatangani di ibu kota Qatar, Doha, tersebut.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, Taliban sangat melanggar perjanjian dengan menampung dan melindungi Zawahiri.

Baca juga: Taliban Tanggapi Pembunuhan Pemimpin Al Qaeda di Kabul, Sebut AS Lakukan Pelanggaran

Berita video "Kronologi Pimpinan Al Qaeda Tewas Ditembak Dua Rudal AS" dapat disimak di bawah ini


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com