GAZA, KOMPAS.com - Israel mengatakan telah menangkap 19 orang anggota kelompok Palestine Islamic Jihad (PIJ) dalam serangan di Tepi Barat yang diduduki.
Penangkapan ini terjadi setelah Israel melakukan serangan udara terhadap beberapa target di Jalur Gaza.
Sebelas orang tewas dalam serangan udara itu, termasuk seorang bocah dan pemimpin PIJ, Tayseer Jabari.
Baca juga: Israel Serang Gaza, 10 Orang Tewas, Islamic Jihad Serukan Pembalasan
Israel mengatakan serangan itu menindaklanjuti adanya "ancaman langsung" dari kelompok tersebut.
Puluhan roket ditembakkan dari wilayah Gaza ke Israel pada Jumat (5/8/2022) malam, yang sebagian besar berhasil dilumpuhkan, ujar pejabat militer Israel.
Aksi kekerasan terbaru ini merupakan pertikaian paling serius antara Israel dan Gaza hanya dalam waktu setahun
Dalam perang 11 hari pada Mei 2021 telah menewaskan lebih dari 200 orang warga Palestina dan selusin warga Israel, sebelum gencatan senjata disepakati.
Sebelumnya, sirene peringatan rudal terus terdengar di kota-kota Israel pada Sabtu, di tengah lebih banyak laporan adanya serangan udara di Gaza yang diklaim Israel untuk menargetkan kelompok militan PIJ.
Para pejabat kesehatan Palestina mengonfirmasi seorang pria tewas di dekat Khan Younis di selatan jalur tersebut.
Namun sejauh ini Hamas, kelompok militan terbesar di wilayah itu--yang memiliki ideologi serupa dengan kelompok Islamic Jihad dan sering mengoordinasikan tindakannya dengan kelompok itu--tampaknya tidak menembakkan senjata roketnya yang berukuran besar.
Akibatnya, tidak ada laporan serangan udara Israel yang menargetkan kelompok Hamas.
Baca juga:
Tetapi karena kelompok ini menguasai Gaza, mereka memiliki pertimbangan praktisnya sendiri yang dapat menghentikannya untuk terlibat lebih lanjut.
Bagaimanapun, kehidupan di wilayah Palestina menjadi jauh lebih sulit dalam sepekan terakhir, setelah Israel menutup penyeberangannya dengan Gaza.