“Menurut informasi awal, ada tembakan artileri. Mereka menabrak halte transportasi umum, di mana ada kerumunan orang pada waktu itu,” kata Pavlo Kyrylenko, kepala administrasi wilayah Donetsk yang dikelola Ukraina, di Telegram.
Serangan itu terjadi saat Ukraina memerintahkan warga sipil untuk meninggalkan wilayah Donetsk yang dilanda perang.
Para pejabat Ukraina mengatakan Rusia juga terus menggempur kota-kota besar di garis depan, terutama di Kota Mykolaiv di Ukraina selatan dan Kota Kharkiv di Ukraina timur laut.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) Amnesty International menuduh pasukan Ukraina melanggar hukum internasional dan membahayakan warga sipil dengan mendirikan pangkalan di daerah pemukiman, termasuk di sekolah dan rumah sakit.
Tanpa mengesampingkan kejahatan perang yang telah dilakukan Rusia, tindakan tentara Ukraina disebut telah membuat warga sipil dalam keadaan bahaya.
Ini setidaknya berada di 19 kota dan desa. Terutama di wilayah Kharkiv, Donbass, dan Mykolaiv.
"Kami telah mendokumentasikan pola pasukan Ukraina yang menempatkan warga sipil dalam risiko dan melanggar hukum perang ketika mereka beroperasi di daerah berpenduduk," kata Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard, dikutip dari AFP.
Ukraina mengecam laporan itu sebagai "ketidakadilan”.
"Perilaku Amnesty International ini bukan tentang menemukan dan melaporkan kebenaran kepada dunia, ini tentang menciptakan kesetaraan yang salah, antara pelaku dan korban, antara negara yang menghancurkan ratusan dan ribuan warga sipil, kota, wilayah, dan sebuah negara yang mati-matian mempertahankan dirinya sendiri," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dalam sebuah video yang diposting di Facebook.
Tiga kapal lagi berisi gandum dilaporkan pada Kamis, akan berlayar dari Ukraina pada hari ini, Jumat (5/8/2022).
Pengiriman gandum ini berada di bawah kesepakatan yang didukung PBB yang mencabut blokade Rusia di Laut Hitam.
"Direncanakan tiga kapal akan berlayar besok dari Ukraina," lapor kantor berita negara Turkiye Anadolu mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Hulusi Akar, Kamis.
Laporan ini muncul hanya berselang sehari setelah kapal ekspor gandum Ukraina pertama melewati Istanbul dalam perjalanan ke Lebanon.
Setelah disita atas tuduhan membawa tepung dan jelai yang dicuri dari Ukraina, sebuah kapal Suriah diperbolehkan meninggalkan pelabuhan Tripoli di Libanon.
Penyelidikan gagal membuktikan kapal Laodikia membawa barang curian.