Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-162 Serangan Rusia ke Ukraina, Kyiv Dituduh Bahayakan Warga Sipil, Moskwa Tewaskan Orang-orang di Halte Bus

Kompas.com - 05/08/2022, 06:24 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

“Menurut informasi awal, ada tembakan artileri. Mereka menabrak halte transportasi umum, di mana ada kerumunan orang pada waktu itu,” kata Pavlo Kyrylenko, kepala administrasi wilayah Donetsk yang dikelola Ukraina, di Telegram.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-159 Serangan Rusia ke Ukraina: Kapal Pertama Ekspor Gandum Berangkat, Upaya Rebut Kherson

Serangan itu terjadi saat Ukraina memerintahkan warga sipil untuk meninggalkan wilayah Donetsk yang dilanda perang.

Para pejabat Ukraina mengatakan Rusia juga terus menggempur kota-kota besar di garis depan, terutama di Kota Mykolaiv di Ukraina selatan dan Kota Kharkiv di Ukraina timur laut.

Amnesty Internasional: pasukan Ukraina membahayakan warga sipil

Kelompok hak asasi manusia (HAM) Amnesty International menuduh pasukan Ukraina melanggar hukum internasional dan membahayakan warga sipil dengan mendirikan pangkalan di daerah pemukiman, termasuk di sekolah dan rumah sakit.

Tanpa mengesampingkan kejahatan perang yang telah dilakukan Rusia, tindakan tentara Ukraina disebut telah membuat warga sipil dalam keadaan bahaya.

Ini setidaknya berada di 19 kota dan desa. Terutama di wilayah Kharkiv, Donbass, dan Mykolaiv.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-158 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Serang Markas Armada Laut Hitam, Perintah Wajib Evakuasi dari Donbass

"Kami telah mendokumentasikan pola pasukan Ukraina yang menempatkan warga sipil dalam risiko dan melanggar hukum perang ketika mereka beroperasi di daerah berpenduduk," kata Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard, dikutip dari AFP.

Ukraina mengecam laporan itu sebagai "ketidakadilan”.

"Perilaku Amnesty International ini bukan tentang menemukan dan melaporkan kebenaran kepada dunia, ini tentang menciptakan kesetaraan yang salah, antara pelaku dan korban, antara negara yang menghancurkan ratusan dan ribuan warga sipil, kota, wilayah, dan sebuah negara yang mati-matian mempertahankan dirinya sendiri," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dalam sebuah video yang diposting di Facebook.

Tiga kapal gandum lagi akan meninggalkan Ukraina

Tiga kapal lagi berisi gandum dilaporkan pada Kamis, akan berlayar dari Ukraina pada hari ini, Jumat (5/8/2022).

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-157 Serangan Rusia ke Ukraina: Investigasi Serangan Pusat Penahanan Ukraina, Video Pasukan Rusia Kebiri Tentara Ukraina

Pengiriman gandum ini berada di bawah kesepakatan yang didukung PBB yang mencabut blokade Rusia di Laut Hitam.

"Direncanakan tiga kapal akan berlayar besok dari Ukraina," lapor kantor berita negara Turkiye Anadolu mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Hulusi Akar, Kamis.

Laporan ini muncul hanya berselang sehari setelah kapal ekspor gandum Ukraina pertama melewati Istanbul dalam perjalanan ke Lebanon.

Kapal dituduh bawa biji-bijian curian dari Ukraina

Setelah disita atas tuduhan membawa tepung dan jelai yang dicuri dari Ukraina, sebuah kapal Suriah diperbolehkan meninggalkan pelabuhan Tripoli di Libanon.

Penyelidikan gagal membuktikan kapal Laodikia membawa barang curian.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com