Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Biden dan Xi Jinping Sepakat Bertemu Tatap Muka untuk Kali Pertama

Kompas.com - 29/07/2022, 11:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk menjadwalkan pertemuan tatap muka pertama mereka.

Kesepakatan ini dibuat ketika kedua pemimpin negara itu melakukan panggilan telepon yang cukup menegangkan pada Kamis (28/7/2022), di mana Xi memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak "bermain api" di Taiwan.

Setelah dilantik menjadi Presiden AS, Biden sebenarnya sudah pernah berunding sebanyak lima kali dengan Xi. Tetapi, perbincangan di antara mereka tersebut selalu lewat telepon atau video call.

Baca juga: Xi Jinping pada AS: Jangan Bermain Api, Taiwan Tak Akan Merdeka

Oleh sebab itu, jika terjadi, pertemuan ini akan menjadi pertemuan langsung kali pertama mereka.

Namun, belum ada informasi detail yang diberikan tentang waktu atau lokasi rencana pertemuan Biden dan Xi.

"Biden dan Xi membahas nilai pertemuan tatap muka dan setuju agar tim mereka menindaklanjuti untuk menemukan waktu yang disepakati bersama untuk melakukannya," ungkap seorang pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim, sebagaimana dikutip dari AFP.

Sementara itu, kedua belah pihak menggambarkan pembicaraan telepon berlangsung selama 2 jam 17 menit baru-baru ini sebagai pertukaran yang kuat atas banyak perselisihan antara AS dan China.

Badan pemerintah China Xinhua mengatakan Xi menyampaikan kata-kata keras tentang kebijakan AS terhadap Taiwan.

Taiwan adalah sebuah pulau demokratis yang memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat, tetapi dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya.

Baca juga: Di Tengah Kemelut China-Taiwan, Biden Akan Bertemu Xi Jinping Kamis

"Mereka yang bermain api pada akhirnya akan terbakar. Saya harap pihak AS sepenuhnya memahami itu," kata Xi.

Ketegangan di sekitar Taiwan terus meningkat di tengah kekhawatiran bahwa Xi pada akhirnya dapat memerintahkan invasi untuk memaksakan aturan Beijing.

Dalam titik nyala terbaru, pihak berwenang China sangat marah dengan rencana yang belum dikonfirmasi oleh sekutu Biden dan ketua DPR AS Nancy Pelosi, untuk mengunjungi pulau itu.

Meskipun pejabat AS sering mengunjungi Taiwan Beijing menganggap perjalanan Pelosi sebagai provokasi besar. Dia berada di urutan kedua kepresidenan AS dan mengingat posisinya dapat bepergian dengan transportasi militer.

China pada Rabu (27/7/2022) memperingatkan AS akan menanggung konsekuensinya jika perjalanan itu dilanjutkan.

Selama panggilan kemarin, Xi disebut mengatakan kepada Biden bahwa posisi pemerintah dan rakyat China dalam masalah Taiwan adalah konsisten.

"Adalah keinginan kuat dari lebih dari 1,4 miliar orang China untuk secara tegas menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial China," jelas Xi.

Baca juga: Kolumnis New York Times Sebut Biden Presiden Gagal

Sebagai tanggapan, Biden meyakinkan Xi bahwa kebijakan AS, tidak berubah, yaitu pada dasarnya mendukung status quo di Taiwan.

Washington mengakui kedaulatan China, tetapi menentang penegakan apa pun, memungkinkan Taiwan untuk mempertahankan aturan mereka yang berbeda.

"Di Taiwan, Presiden Biden menggarisbawahi bahwa kebijakan Amerika Serikat tidak berubah dan bahwa Amerika Serikat sangat menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atau merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com