Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Masyarakat Iran Hidup Damai Berdampingan dalam Perbedaan Agama dan Mazhab…

Kompas.com - 29/07/2022, 09:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Republik Islam Iran memiliki jumlah penduduk lebih dari 85 juta jiwa.

Sebagian besar penduduk Iran adalah muslim. Di mana, 99,4 persen dari total penduduknya merupakan penganut berbagai mazhab Islam.

Iran pun tercatat menjadi negara ke-7 yang memiliki jumlah penduduk beragama Islam terbanyak di dunia.

Baca juga: Menanti Kabar Baik Ekspor Gandum Ukraina yang Dibahas Putin dan Erdogan di Iran

Berdasarkan data resmi dari Pemerintah Republik Islam Iran, sebanyak 8 hingga 10 persen masyarakat negara itu bermazhab ahlussunnah wal jamaah, terdiri dari sekte Hanafi, Hanbali, Syafi'I, dan Maliki.

Mereka tinggal di berbagai provinsi di Iran, antara lain Kurdistan, Azarbaijan Barat, Sistan dan Baluchistan, Golestan, Khorasan Selatan, Khorasan Razavi, Hormozgan, selatan provinsi Kerman.

Faktanya, para penganut mazhab ahlussunnah wal jamaah juga dapat ditemui di wilayah lain. Ini termasuk Provinsi Gilan, Khalkhal, Ardabil, Fars, dan kota Talesh yang secara historis menjadi tempat tinggal bagi masyarakat Iran bermazhab ahlussunnah wal jamaah.

Dalam sejarah berdirinya negara, masyarakat penganut mazhab ahlussunnah wal jamaah ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Iran.

Mereka berperan dan menentukan nasib sendiri, membela bangsa dan negara, serta memajukan Iran dalam berbagai dimensi dan pentas internasional.

Hidup damai berdampingan

Berdasarkan pasal ke-12 konstitusi Republik Islam Iran, meski mazhab Syiah menjadi mazhab resmi negara, tetapi hak dan kebebasan penganut mazhab lain Islam (Hanafi, Syafi'i, Maliki dan Hanbali) tetap dijamin dan dilindungi oleh undang-undang.

Baca juga: Putin Kunjungi Iran, AS: Lihat Betapa Terisolasinya Rusia Sekarang

Mereka dengan penuh rasa hormat dapat menjalankan ritual keagamaannya menurut fikih masin-masing.

Begitu juga berdasarkan pasal 19 dan 20 Undang-Undang Negara Iran.

Ditekankan dalam aturan itu bahwa, kesetaraan dalam semua hak asasi manusia (HAM), politik, ekonomi, sosial dan budaya berdasarkan nilai-nilai Islam dihormati dan berlaku bagi penganut mazhab ahlussunnah wal jamaah.

Dijelaskan oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Islam Iran untuk Indonesia dalam keterangan tertulisnya yang dikirim kepada Kompas.com, Kamis (28/7/2022), prinsip Republik Islam Iran sejak pendiriannya melalui referendum pada 1979 hingga kini memperlihatkan penghormatan dan kebebasan dalam kegiatan sosial, agama, budaya, dan aktivitas komunitas pemeluk agama dan mazhab lain.

Salah satu contoh nyatanya, yakni jumlah masjid Sunni di Iran yang telah meningkat secara signifikan. Ini merupakan hasil dari perlindungan komunitas bermazhab Sunni di Iran oleh undang-undang negara.

Saat ini jumlah masjid Sunni di Iran tercacat sudah mencapai sekitar 17.148 masjid yang tersebar di berbagai kota dan kawasan. Dengan kata lain, ada satu masjid untuk setiap 500 penganut mazhab Sunni di Iran.

Ilustrasi wujud kehidupan damai penduduk Iran di tengah perbedaanKedubes Republik Islam Iran untuk Indonesia Ilustrasi wujud kehidupan damai penduduk Iran di tengah perbedaan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com