Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

110 Atlet dan Pelatih Ukraina Tewas sejak Invasi Rusia

Kompas.com - 22/07/2022, 15:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KYIV, KOMPAS.com – Sebanyak 110 atlet dan pelatih Ukraina dilaporkan terbunuh sejak Rusia menginvasi negara tersebut mulai 24 Februari 2022.

Hal itu dikatakan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Ukraina Vadym Huttsait pada Kamis (21/7/2022).

Dikutip dari situs web resmi Pemerintah Ukraina, dia mengabarkan bahwa penjajah Rusia telah membunuh 110 atlet dan pelatih Ukraina, terhitung sejak awal perang bergulir.

Baca juga: Dollar AS Dihapus Bertahap dalam Perdagangan Iran-Rusia

Pada awal bulan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga pernah mengabarkan jumlah atlet dan pelatih di Ukraina yang tewas akibat perang melawan Rusia.

Saat itu dia mengatakan bahwa sudah ada 89 atlet dan pelatih yang tewas di Ukraina.

Sementara 13 atlet dan pelatih lainnya telah ditangkap oleh Rusia.

Zelensky bicara demikian saat bertemu dengan Thomas Bach, presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada 3 Juli 2022.

Menurut dia, banyak atlet Ukraina yang telah bergabung dengan Angkatan bersenjata Ukraina untuk membela negara.

“Banyak atlet Ukraina telah bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina untuk membela negara kami, untuk mempertahankannya di medan perang. Sebanyak 89 atlet dan pelatih telah tewas selama pertempuran. Sedangkan 13 lainnya telah ditangkap dan ditahan sebagai tawanan perang di Rusia," kata Zelensky dikutip dari Ukrinform.

Baca juga: Ukraina Berupaya Menunda Pembayaran Utang IMF

Banyak atlet Ukraina tak bisa latihan

Zelensky menyampaikan, banyak atlet juga tak bisa berlatih akibat perang Rusia-Ukraina.

Dia menyebut jumlah atlet Ukraina yang tidak bisa berlatih yakni mencapai 100.000 orang lebih.

Presiden menyampaikan sejumlah fasilitas olahraga di Ukraina pun telah dihancurkan selama perang melawan Rusia.

Sementara itu, Thomas Bach, pada saat itu mengatakan bahwa IOC akan meningkatkan anggaran dana yang dirancang untuk mendukung atlet Ukraina dari 2,5 juta dollar AS menjadi 7,5 juta dollar AS.

Komite itu saat ini mendukung 3.000 atlet Ukraina.

Bach kala itu juga mengatakan bahwa IOC tidak melihat alasan untuk mencabut sanksi yang dikenakan pada atlet Rusia dan Belarus dan akan terus melarang mereka ambil bagian dalam kompetisi internasional.

"Posisi kami terkait pelarangan atlet Rusia dan Belarus dari kompetisi tetap sama, rekomendasi ini tidak akan dicabut," katanya.

Baca juga: Rusia Sebut Sanksi Baru Uni Eropa Bisa Remukkan Ekonomi Global

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com