KOMPAS.com - Kementerian luar negeri Rusia pada Kamis mengatakan putaran terakhir sanksi Uni Eropa tidak sah dan akan memiliki "konsekuensi yang menghancurkan" bagi keamanan dan sebagian ekonomi global.
Dilansir Reuters, para diplomat Uni Eropa pada Rabu (20/7/2022) menyepakati babak baru sanksi terhadap Moskwa karena menginvasi Ukraina.
Baca juga: Zelensky: Ukraina Bisa Hancur Leburkan Pasukan Rusia
Ini termasuk larangan mengimpor emas dari Rusia dan membekukan aset pemberi pinjaman utama negara itu, Sberbank.
"Uni Eropa terus menuju jalan buntu dengan ketekunan yang patut ditiru," kata juru bicara kementerian Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan yang menyerang langkah-langkah terbaru.
"Konsekuensi yang menghancurkan dari sanksi UE pada berbagai segmen ekonomi dan keamanan global ... menjadi semakin jelas," katanya.
Zakharova mencatat blok 27 negara yang diusulkan untuk meringankan beberapa sanksi sebelumnya dalam upaya untuk menjaga keamanan pangan global.
Dia juga mengatakan Moskwa berharap ini akan menciptakan kondisi untuk ekspor biji-bijian dan pupuk tanpa hambatan.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Rusia Ubah Strategi | PM Mario Draghi Resmi Mundur
"Sayangnya, kita tahu ada kesenjangan besar antara niat yang dinyatakan UE dan apa yang sebenarnya dilakukannya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.