Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Ombak 6 Meter Lebih Terjang Hawai, Hantam Rumah dan Hancurkan Pesta Pernikahan

Kompas.com - 19/07/2022, 18:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

KAILUA-KONA, KOMPAS.com - Ombak 6 meter lebih menerjang pantai selatan Hawaii menabrak rumah, tempat bisnis, tumpah ke jalan raya dan mengacaukan pesta pernikahan selama akhir pekan.

Gelombang besar, sekitar lebih dari 20 kaki (6 m) tinggi, berasal dari kombinasi gelombang selatan yang kuat yang memuncak Sabtu (17/6/2022) malam, terutama (dipengaruhi) pasang tinggi dan naiknya permukaan laut yang terkait dengan perubahan iklim, Layanan Cuaca Nasional mengatakan Senin (18/7/2022) sebagaimana dilansir Guardian.

Baca juga: Panas Ekstrem Kian Membakar Eropa Barat, Banyak Negara Kalang Kabut

Sebuah pesta pernikahan Sabtu (17/6/2022) malam di Kailua-Kona terganggu ketika gelombang besar membanjiri acara tersebut, sehingga membuat meja dan kursi terbalik.

Sara Ackerman, seorang penulis yang dibesarkan di Hawaii dan menghadiri pernikahan, memfilmkan momen ombak tinggi menerjang daratan.

"Itu sangat besar," katanya. "Saya sedang merekamnya dan kemudian muncul begitu saja dari dinding pembatas dan menghancurkan semua meja dan kursi."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by CNN (@cnn)

Dia mengatakan itu terjadi sekitar lima menit sebelum upacara dijadwalkan untuk dimulai.

Karena merasa itu tidak mengancam, mereka melanjutkan upacara dan membersihkan kekacauan setelah pengantin baru bertukar janji pernikahan.

“Kami mengadakan upacara dan itu indah, memiliki semua semprotan (laut),” katanya. “Lautan benar-benar liar. Jadi itu bagus untuk foto-fotonya.”

Baca juga: Gelombang Panas di Inggris: Runway Pangkalan AU Meleleh, Landasan Pacu Bandara Luton Rusak

Terbesar dalam beberapa dekade

Chris Brenchley, ahli meteorologi yang bertanggung jawab di kantor Layanan Cuaca Nasional di Honolulu, mengatakan beberapa faktor yang menyebabkan gelombang besar tersebut.

“Gelombang lebih dari 12 atau 15 kaki (3,66 atau 4,57m), itu menjadi sangat besar dan sangat langka untuk terbentuk,” katanya. "Ini yang terbesar dalam beberapa dekade."

Brenchley mengatakan ombak itu diproduksi di Pasifik Selatan, di mana saat ini sedang musim dingin.

"Mereka mengalami badai musim dingin yang sangat kuat di mana angin diarahkan langsung ke tempat-tempat seperti Samoa dan kemudian lebih jauh ke utara ke Hawaii," katanya.

Menurutnya, sisa-sisa Badai Darby melewati selatan Hawaii tetapi tidak berdampak besar pada ombak.

Sementara peristiwa tunggal seperti ini sulit untuk dikaitkan secara langsung dengan perubahan iklim, Brenchley mengatakan planet yang memanas tetap memainkan peran.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Hindustan Times (@hindustantimes)

Baca juga: Perancis Akan Diterjang Puncak Gelombang Panas, Suhu di Atas 42 Derajat Celsius

“Jenis dampak paling langsung yang terkait perubahan iklim adalah kenaikan permukaan laut. Setiap kali Anda menambahkan sedikit air, Anda menaikkan permukaan laut sedikit saja,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com