Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang KTT Iklim COP27 di Mesir, Negara-negara Afrika Harus Tumbuh dan Berdaya

Kompas.com - 23/06/2022, 22:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BRUSSELS, KOMPAS.com – Jelang konferensi iklim COP27 di Mesir pada November, negara-negara Afrika yang kaya energi tetapi terbelakang harus mengamankan hak untuk tumbuh dan berdaya.

Hal tersebut disampaikan para pemimpin di seluruh “Benua Hitam” dalam Forum Energi Afrika di Brussels, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (23/6/2022).

“Semua argumen yang kami dengar di COP26 tidak sama lagi,” kata Cheikh Niane, wakil menteri perminyakan dari pembangkit listrik tenaga gas Senegal kepada Reuters.

Baca juga: KALEIDOSKOP INTERNASIONAL NOVEMBER 2021: Kemunculan Omicron | COP26

Dalam COP26 di Glasgow, Skotlandia, tahun lalu, hampir 200 negara sepakat untuk memperkuat janji iklim.

“Pada COP27, kami mengharapkan G7 dan semua negara maju mempertimbangkan transisi energi untuk membiarkan negara-negara Afrika mengembangkan gas yang membiayai listrik untuk warga kami dan membantu industrialisasi negara kami,” tutur Niane.

Tetapi bagi Osvaldo Abreu, Menteri Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Sao Tome and Principe, dia takut negaranya tidak akan pernah melihat pendapatan dari prospek minyak dan gas yang belum dimanfaatkan.

“Apa yang kami minta dari ekonomi besar adalah melihat kondisi kami: kami akan siap dalam kasus terakhir untuk menghentikan eksplorasi jika kami mendapat dukungan keuangan minimum yang kami butuhkan,” kata Abreu kepada Reuters.

Baca juga: Greenpeace Kecewa Hasil COP26, Duga Ada Lobi-lobi di Menit Akhir

Dalam COP26, negara-negara kaya mengecewakan banyak pihak.

Pasalnya, mereka tak jadi merealisasikan janji 100 miliar dollar AS per tahun untuk 2020 hingga 2023 guna membantu negara-negara berkembang bertransisi energi dan beradaptasi untuk mencegah perubahan iklim.

“Kami membutuhkan minyak ini. Dan yang kami butuhkan adalah agar mereka menepati janji mereka, karena sejauh ini kami belum melihat apa-apa,” ujar Abreu.

Mesir, akan menjadi tuan rumah KTT COP27 di Sharm el-Sheikh antara 7 hingga 18 November.

Baca juga: Hasil COP26: Mengecewakan, Kurang Ambisius, tetapi Lumayan Ada Kemajuan

“Sesi COP27 akan menjadi suasana yang berbeda," kata Ayman Soliman, CEO Sovereign Fund of Egypt.

Dia menambahkan bahwa COP27 akan fokus pada kesepakatan pembiataan proyek bahan bakar dan pembangkit listrik, terutama yang ramah iklim.

Dia mencontohkan proyek ramah iklim seperti amonia hijau untuk melayani pelayaran di Terusan Suez.

“Kami ingin melakukan proyek dan membuka pembiayaan. Kami telah mencoba berbicara dalam bahasa seluruh dunia, tetapi sekarang dunia perlu melihat kami dan berbicara dalam bahasa kami,” ujar Ayman.

Baca juga: COP26 Rampung, Diwarnai Drama Batu Bara di Menit-menit Terakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com