Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Penyelidikan Insiden Capitol, Trump Disebut Coba Pengaruhi Staf Gedung Putih

Kompas.com - 14/07/2022, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan presiden AS Donald Trump mencoba menelepon anggota staf pendukung Gedung Putih yang sedang berbicara dengan komite pemilihan DPR yang menyelidiki insiden 6 Januari 2021.

Dua sumber yang mengetahui masalah tersebut memberi tahu CNN.

Staf pendukung bukanlah seseorang yang secara rutin berkomunikasi dengan mantan presiden dan tentu ada kekhawatirkan akan kontak tersebut.

Baca juga: Paksa Ikut Demonstran Capitol, Trump Disebut Sempat Ngamuk ke Sopirnya

Kedua sumber sudah memberi tahu pengacara mereka.

Panggilan itu dilakukan setelah mantan ajudan Trump Gedung Putih Cassidy Hutchinson bersaksi secara terbuka kepada komite.

Staf Gedung Putih berada dalam posisi untuk menguatkan sebagian dari apa yang dikatakan Hutchinson di bawah sumpah, menurut sumber tersebut.

CNN diberitahu posisi saksi bahwa Trump mencoba menelepon, tanpa menyebut nama orangnya.

Rincian tentang saksi yang coba dihubungi Trump belum pernah dilaporkan sebelumnya.

Pengungkapan awal tentang panggilan telepon Trump dibuat dalam momen dramatis di akhir sidang minggu ini oleh Wakil Ketua komite Liz Cheney.

Baca juga: Obama Versus Trump

Cheney, seorang Republikan Wyoming, mengungkapkan bahwa Trump "mencoba memanggil" seorang saksi yang tidak disebutkan namanya dalam penyelidikan komite.

Dia mengatakan bahwa saksi "menolak untuk menjawab atau menanggapi" panggilan Trump dan malah memberi tahu pengacara mereka.

Sejak saat itu, komite telah memberikan informasi tersebut ke Departemen Kehakiman.

Ini seolah meninjau kembali sejarah panjang Trump dalam mencoba mempengaruhi saksi

"Kami akan melakukan segala upaya untuk mempengaruhi kesaksian saksi dengan sangat serius," kata Cheney selama persidangan.

Baca juga: Trump dan Dua Anaknya Akan Bersaksi atas Dugaan Penipuan Terkait Aset-asetnya

Seorang juru bicara komite pemilihan DPR menolak berkomentar.

Seorang juru bicara Trump juga tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com