Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Ukraina: Rusia Ciptakan Neraka di Timur

Kompas.com - 10/07/2022, 18:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Jazeera

KYIV, KOMPAS.com – Pemerintah Ukraina mendesak orang-orang di wilayah selatan yang diduduki Rusia untuk mengungsi dengan berbagai cara.

Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan pada Sabtu (9/7/2022) bahwa pasukan Rusia menciptakan neraka di Ukraina timur.

Dia menuturkan, Rusia telah mengirim 20 serangan artileri, mortir, dan roket di provinsi tersebut semalam.

Selain itu, lanjut Haidai, pasukan Rusia juga menekan ke arah perbatasan provinsi tetangga, Donetsk.

Baca juga: Kremlin Klarifikasi Pernyataan Putin soal Rusia Belum Memulai Apa Pun di Ukraina

“Kami mencoba menahan formasi bersenjata Rusia di sepanjang garis depan,” tulis Haidai di Telegram, menggambarkan serangan itu sebagai neraka.

Pekan lalu, Rusia merebut kota strategis terakhir di Luhansk, Kota Lysychansk, sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Para analis telah memperkirakan bahwa pasukan Moswka kemungkinan akan mengambil jeda operasional untuk mempersenjatai kembali dan menyusun kembali pasukannya.

“Sejauh ini, belum ada jeda operasional yang diumumkan oleh musuh. Dia masih menyerang dan menembaki tanah kami dengan intensitas yang sama seperti sebelumnya,” kata Haidai.

Baca juga: Ukraina Bangun Pasukan Drone, Minta Warga Sumbang Berbagai Jenis UAV Miliknya

Dalam unggahan terpisah, Haidai mengeklaim bahwa pengeboman di Luhansk bisa ditangguhkan karena pasukan Ukraina telah menghancurkan gudang amunisi dan barak Rusia.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengimbau penduduk wilayah yang dikuasai Rusia di selatan untuk mengungsi.

Sehingga, pasukan pendudukan tidak dapat menggunakannya sebagai perisai manusia jika Ukraina melancarkan serangan balasan.

“Anda perlu mencari cara untuk pergi, karena angkatan bersenjata kami akan datang,” kata Vereshchuk.

Baca juga: Zelensky Pecat Sejumlah Duta Besar Ukraina, Ini Alasannya

“Akan ada pertempuran besar-besaran. Saya tidak ingin menakut-nakuti siapa pun. Bagaimanapun, semua orang mengerti semua ini,” sambung Vereshchuk.

Berbicara dalam konferensi pers pada Jumat (8/7/2022) malam, Vereshchuk mengatakan upaya evakuasi warga sipil sudah dilakukan di beberapa bagian wilayah Kherson dan Zaporizhia.

Dia menolak memberikan rincian, dengan alasan pertimbangan keamanan.

Baca juga: Mundurnya Boris Johnson: Pesta untuk Rusia, Kesedihan untuk Ukraina, Harapan Baru untuk Uni Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com