KIEV, KOMPAS.com - Seorang model Brasil yang secara sukarela menjadi penembak jitu dalam perang di Ukraina tewas dalam serangan rudal Rusia pekan lalu, menurut laporan.
Thalita do Valle tewas dalam serangan rudal di wilayah Kharkiv terjadi pada 30 Juni, dan dilaporkan Newsweek pada Rabu (6/7/2022)
Baca juga: Drone Tempur Bayraktar TB2 Dikirim dari Lithuania ke Ukraina, Hasil Urunan Dana Masyarakat
Serangan itu juga menewaskan Douglas Burigo, seorang mantan tentara Brasil, yang dilaporkan kembali ke bunker untuk menemukan model Brazil itu.
Letnan yang bertanggung jawab untuk memimpin peleton mereka mengatakan kematian keduanya terjadi ketika mereka menjadi sasaran selama misi untuk menyelamatkan warga Ukraina dari sebuah desa, yang telah dikosongkan oleh pasukan Rusia.
"Dia adalah seorang pahlawan, dan panggilannya adalah untuk menyelamatkan nyawa, mengejar misi kemanusiaan," kata saudara laki-lakinya Theo Rodrigo Viera kepada outlet berita Brasil UOL.
Lebih lanjut kata dia, saudari perempuannya memiliki peran sebagai tim penyelamat, tetapi dia juga memberikan perlindungan untuk memajukan pasukan.
Do Valle, dari Sao Paulo, adalah mantan aktris cilik dan bekerja sebagai model setelah berusia 18 tahun.
Wanita berusia 39 tahun ini juga belajar hukum dan bersemangat tentang aktivisme hewan, menurut keluarganya. Dia juga bekerja dengan LSM untuk membela hak-hak hewan.
Menurut saudara laki-lakinya, dia bergabung dengan pasukan Peshmerga Kurdi di Irak tiga tahun lalu, di mana dia dilatih sebagai penembak jitu.
Do Valle mendokumentasikan pengalamannya di zona perang di YouTube dan media sosial, termasuk saat melawan ISIS di Irak.
Keluarganya mengatakan dia juga bekerja dengan seorang penulis untuk sebuah buku tentang pengalamannya.
Saudara laki-laki Do Valle mengatakan model Brasil itu terakhir berbicara dengan saudara perempuannya pada 27 Juni, tepat setelah dia pindah ke Kharkiv.
Dia sebelumnya berada di Kyiv ketika kota itu dibom, katanya.
Baca juga: Rincian Panggilan Putin-Macron Sebelum Invasi ke Ukraina Bocor
"Ketika kami berbicara di telepon, saya ingin tahu segalanya. Tapi dia bilang dia tidak bisa banyak bicara, karena aktivitas ponselnya dipantau oleh pesawat tak berawak Rusia. Dia menelepon hanya untuk memberi tahu kami bahwa dia baik-baik saja," ujarnya.
Do Volle berbagi foto dan video dari waktunya di Ukraina di media sosial.
"Saya diberitahu: Anda tidak akan pergi ke Ukraina untuk membantu yang tak berdaya; hewan, anak-anak?" dia menulis di samping video terakhir yang dia unggahnya di TikTok pada 21 Juni, menurut terjemahan online.
"Siapa bilang tidak? Saya sudah di sini selama hampir sebulan! Dan apakah Anda melakukannya untuk diri sendiri atau melakukan sesuatu untuk seseorang? Senang diterima di SEMUA batalyon dan menjadi satu-satunya orang Brasil (lagi), seperti di Irak," tambahnya dalam unggahan itu
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengimbau orang-orang untuk bergabung dengan "legiun internasional", untuk berperang melawan pasukan Rusia setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.